Matius 15:21-28 Allah yang Berbelas Kasih

ALLAH yang BERBELAS KASIH
(Matius 15:21-28)

     Kehidupan manusia pada masa Pra-Modernisme, pemisah hubungan manusia dengan sesamanya adalah diakibatkan jarak tempuh secara geografis, menajamnya perbedaan warna kulit dan ras serta budaya, interaksi sosial yang tidak berkorelasi positif karena perbedaan status sosial dan ekonomi serta perbedaan tingkat pendidikan. Maka faktor pemisah secara sosiologis, tingkat pendidikan, latar belakang budaya serta status ekonomi membuat manusia sulit menemukan belas kasih. 
     Hal inilah yang melatar belakangi mengapa kemudian Tuhan Yesus menjadi tergerak hatinya melihat kondisi sosiologis Perempuan Kanaan yang datang menghampiri-Nya untuk meminta kesembuhan putrinya yang sedang sekarat di rumah.  Secara sosiologis, perempuan ini dapat digolongkan kepada orang kafir karena ia tidak tidak termasuk golongan orang Yahudi ketika itu. Artinya, si perempuan ini belum dibaptis, belum menerima Kristus sebagai Tuhannya. Itulah sebabnya, kita melihat reaksi negatip dari para murid-Nya, yang turut mendampingi Tuhan Yesus, mereka angkat bicara,; supaya menyingkir saja.

    Artinya, seolah-olah para murid berkeberatan untuk berbuat terhadap mereka yang bukan sebangsanya, yang bukan sekaumnya, yang bukan segolongan dengan mereka, seolah-olah percuma saja berbuat kebaikan kepada orang kafir.
     Namun, Tuhan Yesus berfikiran lain dengan apa yang ada di benak murid-muridNya. Memang, benar.! Tuhan Yesus menganggap perempuan ini adalah keturunan Israel yang hlang, yang tersesat, yang belum percaya kepada Allahnya Abraham, Allahnya Ishak, dan Allahnya Yakub justru yang sangat perlu diberi BELAS KASIH dan MUJIZAT.k
     Tuhan Yesus memberi penjelasan kepada murid-muridNya bahwa manusia lebih penting daripada binatang (lihat Matius 15:27). Inilah belas kasihan. Kemudian, karena kesungguhan si perempuan Kanaan ini memohon kesembuhan putrinya kepada Tuhan Yesus. Maka menurut penilaian Tuhan Yesus dalam ayat ayat 28; ".. Hai,Ibu, imanmu besar ." . Luar biasa,.! Tuhan Yesus memuji dan mengakui sikap dan iman si perempuan Kanaan seperti ini.! Mengapa.? Karena ia berpasrah, bermohon, serta berharap banyak kepada Tuhan Yesus maka ia menjadi orang beriman di hadapan Tuhan kita. Dengan demikian, maka iman dilihat dari hati, dari sikap, dan dinilai secara batiniah..
     Belas kasihan terjadi karena kita percaya kepada Tuhan Yesus, karena kita menaruh harapan hanya kepada kuasa Tuhan Yesus sebagai tabib Illahi, karena Yesus adalah satu-satunya sumber kesembuhan penyakit bathiniah dan lahiriah.
     Dalam hidup ini bila kita berbuat baik hanya kepada teman, itu biasa.! Namun kalau kita berbuat baik kepada mereka yang bukan teman atau bukan saudara kita, atau bukan keluarga kita, hal itu barulah luar biasa. Bila kita memberi sebagian dari kekayaan kita itu biasa.! Namun bila kita mau dan mampu memberi dari kesmikinan kita, barulah itu dinamakan, hal yang luar biasa.! Percayalah kepada Tuhan Yesus supaya Ia berbelas kasih kepada saudara. Amin..!

Penulis, Dosen Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar







   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan Minggu

http://lirikbukuende.blogspot.com/2017/08/bn-1-hai-bangkitlah-jiwaku.html

BN HKBP

Agama

Teologia