Yeremia
33 : 6
“Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada
mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan
menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah”.
KHOTBAH AWAL TAHUN
KHOTBAH AWAL TAHUN
1 Januari 2018
Selamat
Natal dan Selamat Tahun Baru bagi kita semuanya !
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!
Kita
patut mengucap syukur dan terima kasih kepada Allah, atas segala perlindungan,
bimbingan dan penyertaan-Nya dalam kehidupan kita; secara pribadi maupun
keluarga, selama perjalanan hidup kita sepanjang Tahun 2017 yang baru kita lalui.
Sepanjang Tahun 2017 yang lalu, kita merasakan bagaimana Tuhan selalu
melindungi, menjaga serta membantu dalam setiap aktivitas dan kegiatan kita. Hanya
atas izin dan restu Tuhan sajalah kita dapat memasuki Tahun Baru ini, tahun 2018.
Kita juga merasakan bahwa dalam perjalanan hidup selama Tahun 2017 terdapat
berbagai cobaan dan dinamika hidup. Peristiwa yang terjadi bisa saja tidak sesuai dengan harapan kita sehingga
membuat kita sedih dan berduka, bahkan membuat kita seolah-olah tidak berdaya.
Sebagai orang yang beriman, tentu saja kita merasakan bagaimana kehadiran Yesus
Kristus untuk menolong dan membawa kita keluar dari berbagai tekanan hidup yang
terjadi. Dalam hal mengimani kehadiran Yesus Kristus dalam hidup, tentunya kita
patut mengatakan bahwa kehadiranNya bukan hanya pada saat kebahagiaan dan
kesenangan saja, tetapi Dia juga hadir di saat kita mengalami pergumulan atau
penderitaan hidup.
1.
Allah selalu
menyapa kita
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!
Kita
menyakini bahwa Allah menyapa kita bukan hanya lewat berkat dan sukacita,
tetapi juga lewat suatu cobaan, sehingga membuat kita selalu dekat kepada-Nya. Itulah
cara Tuhan untuk menyapa kita yang percaya kepadaNya. Sapaan Allah bukan hanya
melalui berkat dan sukacita, akan tetapi
juga melalui dukacita, sakit, dan masih banyak lagi cara yang ditentukan oleh Allah
sendiri.
Ketika ada
sukacita, ingatlah: Jangan lupakan
perbuatan Allah dalam hidupmu! Ucapkan syukur dan terima kasih kepadaNya,
karena semuanya itu adalah atas kasih sayang dan PenyertaanNya. ketika ada
dukacita, cobaan dan sakit; kita juga harus menyadari bahwa itu adalah cara Allah
menyapa kita. Oleh karena itu jangan putus asa. Sebaliknya, mintalah kekuatan
dari Allah, agar kita dimampukan menghadapinya dan agar KasihNya selalu
menyertai kita. Apabila penyakit ada dalam tubuh kita, biarlah itu membuat kita
semakin dekat dan berserah kepada Allah.
Berdoalah memohon kesembuhan kepada-Nya
sekaligus berserah dan bersyukur kepada-Nya. Mintalah kekuatan kepada-Nya, agar
kita mampu untuk menghadapi penyakit yang menyerang tubuh kita. Sebagaimana
dalam suratnya ke jemaat di Roma, Rasul Paulus mengatakan: “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu,
bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan
uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan,
karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang
telah dikaruniakan kepada kita”, (Roma 5:3–5).
2.
Kesehatan dan
Kesembuhan
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!
Sebelum
Bangsa Israel terbuang ke Pembuangan Babel, banyak nabi palsu yang membela
bangsa Israel. Mereka mengatakan bahwa Allah tidak mungkin marah kepada mereka.
Sebab Allah tidak pernah meninggalkan bangsa Israel. Allah tidak akan
membiarkan bangsa Israel untuk ditawan dan terbuang ke Babel. Nabi-nabi palsu itu
selalu mendukung pola hidup bangsa Israel yang jahat. Sebagai Nabi Allah,
Yeremia di dalam perkataaan dan
nubuatannya selalu berbeda dengan apa yang dikatakan oleh nabi-nabi palsu.
Yeremia mengatakan: “Sebaiknya kamu
meminta perlindungan, bantuan dan
penyertaan dari Allah selama kamu terbuang di Babel”. Bahkan Nabi Yeremia
sendiri pun selalu memohon kepada Allah, agar selalu menjaga dan menyertai
Bangsa Israel selama di pembuangan Babel.
Allah selalu
mendengar permohonan hamba-Nya, sehingga Allah menyampaikan Firman-Nya kepada
Yeremia:
“Beginilah firman TUHAN: Apabila
telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku
akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan
mendengarkan kamu;apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila
kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,Aku akan memberi kamu menemukan Aku,
demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan
mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu
telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan
kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu”, (Yeremia
29:10-14)
Sebenarnya,
nats kita pada Tahun Baru ini adalah lanjutan dari janji Allah kepada Bangsa
Israel. Sebelum Bangsa Israel terbuang di pembuangan Babel, Allah telah
meyakinkan hati mereka. Walaupun mereka harus mengalami pahitnya hidup di pembuangan
Babel, tetapi Allah tidak akan pernah berpaling dan membiarkan mereka lenyap
begitu saja. Tetapi Allah akan selalu menyertai dan menguatkan mereka selama berada
dalam pembuangan Babel.
Nats
ini juga merupakan kelanjutan dari Firman Allah yang menguatkan bangsa Israel
agar senantiasa berserah dan tetap beriman kepada Allah dalam berbagai dinamika
kehidupan yang terjadi, baik suka maupun duka; saat sehat maupun sakit. Itu
sebabnya Allah mengatakan kepada Bangsa Israel melalui Nabi Yeremia: “Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada
mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan
menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah”,
(Yeremia 33:6).
3.
Dia memelihara
kita
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan!
Pada
tahun 2018 ini, gereja kita HKBP akan melaksanakan berbagai kegiatan pelayanan
lewat Progran: “Orientasi Pelayanan Tahun 2018: Kesehatan dan Kebersihan dalam
Lingkungan Hidup”. Melalui orientasi pelayanan ini, kita diingatkan untuk tetap
bersyukur, atas pemeliharaan Allah dalam hidup kita; bukan hanya dalam hidup
rohani tetapi juga dalam kehidupan jasmani. Allah memberkati kita melalui
makanan, minuman dan banyak lagi yang kita butuhkan dalam hidup sehari-hari. Pemeliharaan
dan berkat Allah senantiasa hadir dalam perjalanan hidup kita pribadi lepas
pribadi. Sebab Allah bukan hanya sebagai Pencipta (Creator), tetapi Dia juga menyertai dan mencukupkan segala kebutuhan
kita (Providentia Dei).
Dalam
riwayat penciptaan Allah pada manusia, sebagaimana tertulis dalam Katekhismus
Martin Luther (2011 : hlm. 16) dikatakan:
“Aku percaya bahwa ada Allah yang menciptakan aku
dan segala yang ada. DiperlengkapiNya aku dengan tubuh dan jiwa, mata dan
telinga dan seluruh anggota tubuhku, pikiran dan segala perasaan dan hingga
kini dipeliharaNya semua. Juga diberikan kepadaku pakaian, makanan setiap hari,
rumah dan kampung halaman, keluarga dan harta benda dan segala sesuatu yang
kubutuhkan dalam hidup ini. Hidupku dipelihara agar jangan binasa dan
dilindungi dari segala bahaya dan kejahatan. Segala kebaikan Allah tersebut
diberikan kepadaku bukanlah karena kebaikan kelakuanku oleh atau karena untung
nasib hidupku, melainkan hanya anugerah Tuhan dan kebaikan-Nya saja. Oleh sebab
itu, menjadi kewajibanku berterimakasih, memuji, melayani serta menaati
FirmanNya. Demikianlah sesungguhnya.”
Karena
itu, hendaklah kita mensyukuri Perbuatan, Pemberian serta Pemeliharaan-Nya
kepada manusia, khususnya kepada kita yang percaya kepada-Nya. Karena kita
senantiasa dijagai, dikasihi dan disertai dalam setiap aktivitas sehari-hari.
Dia-lah yang memelihara hidup kita dan mencukupkan kita dari segala yang kita
butuhkan. Dia-lah Allah yang menciptakan kita, dan Dia juga yang memelihara
hidup kita. Dia-lah Allah Sang Pemilik kita. Kita adalah umat-Nya, dan Dia-lah
Tuhan kita. Itu sebabnya, Allah sendirilah yang memelihara hidup kita.
Berdasarkan
Firman Allah sebagaimana disampaikan kepada Nabi Yeremia kepada Bangsa Israel
tersebut, maka semakin jelas dan nyatalah dalam pemahaman kita tentang karya
besar Allah atas segala ciptaan-Nya. Dia bukan hanya Allah Pencipta, tetapi Dia
juga adalah Allah yang memelihara
dan mencukupkan segala kebutuhan
ciptaan-Nya, secara khusus hidup manusia, jasmani maupun rohani. Dan Allah
bukan saja mencukupkan kehidupan rohani kita saja, tetapi juga hidup jasmani
kita.
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!
Allah
telah menciptakan dan mencukupkan segala kebutuhan hidup manusia. Maka dengan
penuh keyakinan kita harus mengakui bahwa segala ciptaan Tuhan adalah sangat
baik. Tidak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih. Allah menciptakan
kemanusiaan kita secara lengkap dan sempurna. Kasih setia Allah selalu nyata
pada hidup kita. Pemeliharaan-Nya nyata dengan beraneka ragam dalam hidup kita. Sama seperti
anggota tubuh: Allah telah menetapkan fungsi
dan tata letak anggota tubuh tersebut dengan baik dan sempurna. Mata menghadap
ke depan, telinga berada di sebelah kanan dan kiri, kaki ada di bawah serta
tangan di atas, begitu juga yang lainnya. Semua baik dan berada pada tempatnya
masing-masing. Tetapi bisa saja, sebahagian anggota tubuh kita tidak berfungsi
lagi dengan baik. Bisa juga ada anggota tubuh yang tidak berada pada posisi
yang sebenarnya. Ada juga bagian tubuh yang tidak lagi berfungsi sesuai dengan
fungsinya dengan baik, misalnya kareba diakibatkan sesuatu penyakit sehingga
tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, ada penderitaan
dalam hidup manusia. Karena tidak lagi sehat; anggota tubuhnya tidak berfungsi
lagi dengan baik. Itulah yang dinamakan sakit atau penyakit dan itu membawa
penderitaan ke dalam kehidupan kita.
4.
Jesus Sang Penyembuh
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan!
Kita berterimakasih kepada Pemberita
Injil, seperti Ompu i Dr. Ingwer Ludwig Nommensen yang datang ke tanah Batak
membawa Firman Tuhan. Dia datang ke tanah Batak, bukan hanya menyampaikan Injil
tentang Yesus Kristus saja, tetapi juga menyampaikan tentang kesehatan dan pengetahuan.
Beliau juga memberikan pemahaman tentang penyakit dan obat-obatan yang dapat
menyembuhkan penyakit. Itu artinya, selain membawa Kabar Baik, Ompu i juga membawa
pengetahuan dan kesehatan ke tanah Batak: Kesehatan jasmani dan rohani. Kita
berharap, bukan hanya kesehatan rohani yang sehat, tetapi turut juga dengan
kesehatan jasmani. Sebaiknya juga harus sejalan kepedulian akan hidup rohani
dan juga jasmani. Dengan kata lain, kesehatan rohani dan jasmani berasal dari Allah. Allah-lah yang memelihara,
memberikan makanan dan minuman; menyertai serta menjaga tubuh kita agar
terhindar dari mara bahaya.
Oleh karena itu, kesehatan dan
kesembuhan berasal dari Allah. Itulah kebenaran Firman Allah yang dijanjikan
kepada bangsa Israel, sebagaimana yang disampaikan Nabi Yeremia: “Aku akan mendatangkan kepada mereka
kesembuhan dan kesehatan”. Hal itu semakin nyata kita lihat, ketika Yesus
Kristus menyembuhkan banyak orang sakit. Banyak orang datang meminta dan
mengharapkan kesembuhan dari penyakitnya. Ada seorang Ibu yang 12 tahun menderita penyakit
pendarahan. Yesus mengatakan kepadanya: “Imanmu
menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat”, (Lukas 8:48). Kita akan
memperoleh kesembuhan ketika kita meminta
kesembuhan kepada Tuhan Yesus lewat iman kita kepadaNya (Lukas 8:50 ; 17:19 ; Matius 8:10 ; 15:28 ; Markus 9:23). Hanya
saja kita harus mengerti, bahwa tidak semua penyakit disembuhkan-Nya, karena
yang disembuhkan hanyalah yang sesuai dengan kehendak Allah. Saat berdoa, itu
sebabnya Yesus mengakhiri doa-Nya dengan mengatakan: “Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi”,
(Lukas 22:42). Rasul Paulus juga pernah berdoa meminta kesembuhan atas penyakit
yang dialaminya. Bahkan Paulus berdoa tiga kali untuk kesembuhan penyakitnya,
tetapi Allah tidak memberikan kesembuhan atas penyakit tersebut. Allah
mengatakan kepadanya: “Cukuplah kasih
karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna”,
(2 Korintus 12:7).
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!
Memang kita harus senantiasa meminta
kesehatan jasmani dari Allah. Sementara itu setiap penyakit haruslah diobati. Kita
juga harus mencari kesembuhan atas penyakit melalui dokter dan tenaga medis
lainnya; melalui obat yang sesuai untuk menghilangkan penyakit. Namun
sekali-kali jangan menggunakan jasa
dukun atau paranormal. Ingat dan imanilah bahwa Yesus Kristus adalah Sang
Penyembuh. Dia-lah Tabib Yang Maha Mampu untuk menyembuhkan segala penyakit. Apabila
kita belum menemukan kesembuhan jasmani,
kita harus selalu percaya akan pemeliharaan Allah dalam hidup kita. Apabila kita
sudah hidup dalam kesaksian tersebut, berarti kita telah benar-benar
mempercayai dan meyakini kebesaran Allah dalam hidup kita. Hidup rohani adalah hal
yang terutama. Lewat kehidupan rohani, kita akan menerima kehidupan yang kekal
selama-lamanya. Jangan sampai kita
kehilangan makna hidup yang kekal karena kehidupan jasmani yang singkat ini.
5.
Kesehatan
dari Kebersihan
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!
Kita tahu bahwa kesehatan tubuh
berasal dari kebersihan yaitu kebersihan tubuh, kebersihan rumah, kebersihan
hati, kebersihan halaman, kebersihan lingkungan tempat tinggal dan kebersihan di
sekitar kita. Tugas kita adalah menjaga kebersihan. Kebersihan tidak datang
begitu saja. Kebersihan haruslah dijaga, dikerjakan dan berlangsung secara terus-menerus.
Kebersihan itu tidak muncul dengan sendirinya, tetapi harus dikerjakan, agar
selalu bersih dan terjaga dengan baik. Kesehatan tubuh harus senantiasa dijaga
dengan selalu menjaga kebersihan rumah, kebersihan lingkungan dan kebersihan alam
sekitar kita.
Saudara-saudara terkasih!
Untuk memelihara kesehatan dan
menjaga kebersihan lingkungan hidup, kita juga harus menjaga kelestarian
tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman, hutan, dan alam sekitarnya. Segala yang kita
butuhkan justru berasal dari yang ada di sekitar kita. Tumbuh-tumbuhan yang
tumbuh dengan baik, kelestarian hutan, kebersihan sungai, akan menghasilkan
kelestarian ciptaan yang menghadirkan kesehatan bagi seluruh ciptaan, secara khususnya
manusia. Namun, kita harus mengakui, banyak pengrusakan terjadi oleh akibat ulah
dan sikap hidup manusia yang justru berbahaya bagi manusia itu sendiri.
Akhir-akhir ini sering terjadi banjir,
peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan rusaknya sawah dan lingkungan tempat
tinggal yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa. Sering terjadi gempa, di
darat maupun di laut. Kebakaran hutan dan lahan, penebangan kayu hutan dengan
sembarangan. Semuanya berakibat kepada kesehatan manusia dan ciptaan lainnya. Hal
tersebut berakibat juga kepada kelangsungan hidup tanaman. Menurunnya mata
pencaharian petani akibat rusaknya tanaman mereka. Perilaku ini bukanlah hal
yang baru. Pada masa Nabi Yesaya, kebiasaan hidup buruk ini telah dipergunakan
untuk menggambarkan kekekalan janji Allah untuk menyelamatkan manusia: “Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan
bukit-bukit bergoyang, tetapi Kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu,
dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang”, (Yesaya 54:10).
Tugas utama kita adalah menjaga
kelestarian ciptaan Allah. Firman Allah mengatakan kepada manusia: “Tundukkanlah dan kuasailah”, (Kejadian
1:28),- segala ciptaan. Itu artinya manusia
bukan cuma mengambil dan menguasai ciptaan lainnya, tetapi kita terpanggil
untuk memelihara dan melestarikan ciptaan sebagai pemberian Allah kepada
manusia. Manusia bukan hanya menikmati hasil ciptaan Allah, tetapi juga harus menunjukkan sikap bersedia memelihara
dan melestarikan kelangsungan hidup ciptaan Allah. Biarlah melalui kelestarian
alam menjadi sumber berkat bagi kehidupan manusia, sehingga semua ciptaan dapat
memuliakan nama Allah.
Di mana manusia hidup dan tinggal, di
situ akan menjadi tempat yang bersih; jauh dari sumber penyakit, akan tetapi menjadi
sumber kesehatan. Setiap tempat dan lokasi akan menjadi nyaman untuk kehidupan
yang baik, yang membuat pikiran dan perasaan yang tenang, menjadi sukacita dan
damai bagi sesama.
Saudara-saudara
yang dikasihi Tuhan!
Kita
akan memulai melangkah dalam kehidupan di Tahun 2018 ini. Di dalam perjalanan
selama Tahun 2018 ini, hendaklah kita menjaga kesehatan rohani dan kesehatan
jasmani. Bagi yang sakit, yang belum mendapatkan kesembuhan, tetaplah berpengharapan
penuh kepada kuasa Allah. Tetap percaya, bahwa Allah akan mendatangkan
kesembuhan. Kita percaya, Penyakit akan cepat hilang melalui obat dan
pengobatan yang diberkati oleh Allah. Bagi yang sehat, Allah akan selalu
menjaga dan menjauhkan bahaya dan kecelakaan dari kehidupan kita. Penyertaan
dan penjagaan Allah selalu hadir dalam kehidupan kita. Marilah menjaga
kesehatan di mana pun kita berada. Di mana pun kita tinggal, jagalah kesehatan
dan kebersihan. Berusaha melakukan hal-hal yang baik. Bersyukurlah senantiasa
atas berkat Allah yang kita terima. Allah kiranya selalu menjaga dan memelihara
kita. Hiduplah dalam persekutuan yang baik dengan sesama. Allah menyertai kita
dalam setiap aktivitas hidup, khususnya dalam persekutuan kita dengan Allah.
Oleh karena itu, pada awal Tahun 2018
ini, kami menyampaikan kepada kita semua, agar benar-benar melakukan yang
terbaik dalam pekerjaan dan pelayanan masing-masing. Hiduplah dalam rumah dan
lingkungan yang bersih dan pelayanan yang
baik sebagai wujud nyata pengakuan kita atas penyertaan Allah dalam hidup kita.
Kiranya Allah senantiasa memelihara, menyertai dan memberkati kehidupan kita.
Bagi Allah-lah segala hormat dan pujian atas segala berkat yang kita peroleh
dalam hidup sehari-hari. AMIN
Selamat
Tahun Baru buat kita semua !
Salam
dan doa dari kami:
Ompu
i Ephorus
Huria Kristen Batak Protestan
Pdt.
Dr. Darwin Lumbantobing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar