Khotbah Ephorus HKBP, Pdt Dr.Darwin Lumbantobing. Yeremia 33:6


Yeremia 33 : 6
“Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah”.

KHOTBAH AWAL TAHUN
1 Januari 2018

Selamat Natal dan Selamat Tahun Baru bagi kita semuanya !

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!

Kita patut mengucap syukur dan terima kasih kepada Allah, atas segala perlindungan, bimbingan dan penyertaan-Nya dalam kehidupan kita; secara pribadi maupun keluarga, selama perjalanan hidup kita sepanjang Tahun 2017 yang baru kita lalui. Sepanjang Tahun 2017 yang lalu, kita merasakan bagaimana Tuhan selalu melindungi, menjaga serta membantu dalam setiap aktivitas dan kegiatan kita. Hanya atas izin dan restu Tuhan sajalah kita dapat memasuki Tahun Baru ini, tahun 2018. Kita juga merasakan bahwa dalam perjalanan hidup selama Tahun 2017 terdapat berbagai cobaan dan dinamika hidup. Peristiwa yang terjadi  bisa saja tidak sesuai dengan harapan kita sehingga membuat kita sedih dan berduka, bahkan membuat kita seolah-olah tidak berdaya. Sebagai orang yang beriman, tentu saja kita merasakan bagaimana kehadiran Yesus Kristus untuk menolong dan membawa kita keluar dari berbagai tekanan hidup yang terjadi. Dalam hal mengimani kehadiran Yesus Kristus dalam hidup, tentunya kita patut mengatakan bahwa kehadiranNya bukan hanya pada saat kebahagiaan dan kesenangan saja, tetapi Dia juga hadir di saat kita mengalami pergumulan atau penderitaan hidup.

1.     Allah selalu menyapa kita

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!

Kita menyakini bahwa Allah menyapa kita bukan hanya lewat berkat dan sukacita, tetapi juga lewat suatu cobaan, sehingga membuat kita selalu dekat kepada-Nya. Itulah cara Tuhan untuk menyapa kita yang percaya kepadaNya. Sapaan Allah bukan hanya melalui  berkat dan sukacita, akan tetapi juga melalui dukacita, sakit, dan masih banyak lagi cara yang ditentukan oleh Allah sendiri.

Ketika ada sukacita, ingatlah: Jangan lupakan perbuatan Allah dalam hidupmu! Ucapkan syukur dan terima kasih kepadaNya, karena semuanya itu adalah atas kasih sayang dan PenyertaanNya. ketika ada dukacita, cobaan dan sakit; kita juga harus menyadari bahwa itu adalah cara Allah menyapa kita. Oleh karena itu jangan putus asa. Sebaliknya, mintalah kekuatan dari Allah, agar kita dimampukan menghadapinya dan agar KasihNya selalu menyertai kita. Apabila penyakit ada dalam tubuh kita, biarlah itu membuat kita  semakin dekat dan berserah kepada Allah. Berdoalah  memohon kesembuhan kepada-Nya sekaligus berserah dan bersyukur kepada-Nya. Mintalah kekuatan kepada-Nya, agar kita mampu untuk menghadapi penyakit yang menyerang tubuh kita. Sebagaimana dalam suratnya ke jemaat di Roma, Rasul Paulus mengatakan: “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”, (Roma 5:3–5).

2.     Kesehatan dan Kesembuhan

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!

Sebelum Bangsa Israel terbuang ke Pembuangan Babel, banyak nabi palsu yang membela bangsa Israel. Mereka mengatakan bahwa Allah tidak mungkin marah kepada mereka. Sebab Allah tidak pernah meninggalkan bangsa Israel. Allah tidak akan membiarkan bangsa Israel untuk ditawan dan terbuang ke Babel. Nabi-nabi palsu itu selalu mendukung pola hidup bangsa Israel yang jahat. Sebagai Nabi Allah, Yeremia  di dalam perkataaan dan nubuatannya selalu berbeda dengan apa yang dikatakan oleh nabi-nabi palsu. Yeremia mengatakan: “Sebaiknya kamu meminta perlindungan, bantuan  dan penyertaan dari Allah selama kamu terbuang di Babel”. Bahkan Nabi Yeremia sendiri pun selalu memohon kepada Allah, agar selalu menjaga dan menyertai Bangsa Israel selama di pembuangan Babel.

Allah selalu mendengar permohonan hamba-Nya, sehingga Allah menyampaikan Firman-Nya kepada Yeremia:
Beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu”, (Yeremia 29:10-14)

Sebenarnya, nats kita pada Tahun Baru ini adalah lanjutan dari janji Allah kepada Bangsa Israel. Sebelum Bangsa Israel terbuang di pembuangan Babel, Allah telah meyakinkan hati mereka. Walaupun mereka harus mengalami pahitnya hidup di pembuangan Babel, tetapi Allah tidak akan pernah berpaling dan membiarkan mereka lenyap begitu saja. Tetapi Allah akan selalu menyertai dan menguatkan mereka selama berada dalam pembuangan Babel.

Nats ini juga merupakan kelanjutan dari Firman Allah yang menguatkan bangsa Israel agar senantiasa berserah dan tetap beriman kepada Allah dalam berbagai dinamika kehidupan yang terjadi, baik suka maupun duka; saat sehat maupun sakit. Itu sebabnya Allah mengatakan kepada Bangsa Israel melalui Nabi Yeremia: “Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah”, (Yeremia 33:6).


3.     Dia memelihara kita

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan!


Pada tahun 2018 ini, gereja kita HKBP akan melaksanakan berbagai kegiatan pelayanan lewat Progran:  “Orientasi Pelayanan Tahun 2018: Kesehatan dan Kebersihan dalam Lingkungan Hidup”. Melalui orientasi pelayanan ini, kita diingatkan untuk tetap bersyukur, atas pemeliharaan Allah dalam hidup kita; bukan hanya dalam hidup rohani tetapi juga dalam kehidupan jasmani. Allah memberkati kita melalui makanan, minuman dan banyak lagi yang kita butuhkan dalam hidup sehari-hari. Pemeliharaan dan berkat Allah senantiasa hadir dalam perjalanan hidup kita pribadi lepas pribadi. Sebab Allah bukan hanya sebagai Pencipta (Creator), tetapi Dia juga menyertai dan mencukupkan segala kebutuhan kita (Providentia Dei).

Dalam riwayat penciptaan Allah pada manusia, sebagaimana tertulis dalam Katekhismus Martin Luther (2011 : hlm. 16) dikatakan:
“Aku percaya bahwa ada Allah yang menciptakan aku dan segala yang ada. DiperlengkapiNya aku dengan tubuh dan jiwa, mata dan telinga dan seluruh anggota tubuhku, pikiran dan segala perasaan dan hingga kini dipeliharaNya semua. Juga diberikan kepadaku pakaian, makanan setiap hari, rumah dan kampung halaman, keluarga dan harta benda dan segala sesuatu yang kubutuhkan dalam hidup ini. Hidupku dipelihara agar jangan binasa dan dilindungi dari segala bahaya dan kejahatan. Segala kebaikan Allah tersebut diberikan kepadaku bukanlah karena kebaikan kelakuanku oleh atau karena untung nasib hidupku, melainkan hanya anugerah Tuhan dan kebaikan-Nya saja. Oleh sebab itu, menjadi kewajibanku berterimakasih, memuji, melayani serta menaati FirmanNya. Demikianlah sesungguhnya.”


Karena itu, hendaklah kita mensyukuri Perbuatan, Pemberian serta Pemeliharaan-Nya kepada manusia, khususnya kepada kita yang percaya kepada-Nya. Karena kita senantiasa dijagai, dikasihi dan disertai dalam setiap aktivitas sehari-hari. Dia-lah yang memelihara hidup kita dan mencukupkan kita dari segala yang kita butuhkan. Dia-lah Allah yang menciptakan kita, dan Dia juga yang memelihara hidup kita. Dia-lah Allah Sang Pemilik kita. Kita adalah umat-Nya, dan Dia-lah Tuhan kita. Itu sebabnya, Allah sendirilah yang memelihara hidup kita.


Berdasarkan Firman Allah sebagaimana disampaikan kepada Nabi Yeremia kepada Bangsa Israel tersebut, maka semakin jelas dan nyatalah dalam pemahaman kita tentang karya besar Allah atas segala ciptaan-Nya. Dia bukan hanya Allah Pencipta, tetapi Dia juga adalah Allah yang memelihara dan mencukupkan segala kebutuhan ciptaan-Nya, secara khusus hidup manusia, jasmani maupun rohani. Dan Allah bukan saja mencukupkan kehidupan rohani kita saja, tetapi juga hidup jasmani kita.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!

Allah telah menciptakan dan mencukupkan segala kebutuhan hidup manusia. Maka dengan penuh keyakinan kita harus mengakui bahwa segala ciptaan Tuhan adalah sangat baik. Tidak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih. Allah menciptakan kemanusiaan kita secara lengkap dan sempurna. Kasih setia Allah selalu nyata pada hidup kita. Pemeliharaan-Nya nyata dengan  beraneka ragam dalam hidup kita. Sama seperti anggota tubuh: Allah telah menetapkan  fungsi dan tata letak anggota tubuh tersebut dengan baik dan sempurna. Mata menghadap ke depan, telinga berada di sebelah kanan dan kiri, kaki ada di bawah serta tangan di atas, begitu juga yang lainnya. Semua baik dan berada pada tempatnya masing-masing. Tetapi bisa saja, sebahagian anggota tubuh kita tidak berfungsi lagi dengan baik. Bisa juga ada anggota tubuh yang tidak berada pada posisi yang sebenarnya. Ada juga bagian tubuh yang tidak lagi berfungsi sesuai dengan fungsinya dengan baik, misalnya kareba diakibatkan sesuatu penyakit sehingga tidak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, ada penderitaan dalam hidup manusia. Karena tidak lagi sehat; anggota tubuhnya tidak berfungsi lagi dengan baik. Itulah yang dinamakan sakit atau penyakit dan itu membawa penderitaan ke dalam kehidupan kita.

4.          Jesus Sang Penyembuh

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan!

Kita berterimakasih kepada Pemberita Injil, seperti Ompu i Dr. Ingwer Ludwig Nommensen yang datang ke tanah Batak membawa Firman Tuhan. Dia datang ke tanah Batak, bukan hanya menyampaikan Injil tentang Yesus Kristus saja, tetapi juga menyampaikan tentang kesehatan dan pengetahuan. Beliau juga memberikan pemahaman tentang penyakit dan obat-obatan yang dapat menyembuhkan penyakit. Itu artinya, selain membawa Kabar Baik, Ompu i juga membawa pengetahuan dan kesehatan ke tanah Batak: Kesehatan jasmani dan rohani. Kita berharap, bukan hanya kesehatan rohani yang sehat, tetapi turut juga dengan kesehatan jasmani. Sebaiknya juga harus sejalan kepedulian akan hidup rohani dan juga jasmani. Dengan kata lain, kesehatan rohani dan jasmani  berasal dari Allah. Allah-lah yang memelihara, memberikan makanan dan minuman; menyertai serta menjaga tubuh kita agar terhindar dari mara bahaya.

Oleh karena itu, kesehatan dan kesembuhan berasal dari Allah. Itulah kebenaran Firman Allah yang dijanjikan kepada bangsa Israel, sebagaimana yang disampaikan Nabi Yeremia: “Aku akan mendatangkan kepada mereka kesembuhan dan kesehatan”. Hal itu semakin nyata kita lihat, ketika Yesus Kristus menyembuhkan banyak orang sakit. Banyak orang datang meminta dan mengharapkan kesembuhan dari penyakitnya. Ada  seorang Ibu yang 12 tahun menderita penyakit pendarahan. Yesus mengatakan kepadanya: “Imanmu menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat”, (Lukas 8:48). Kita akan memperoleh kesembuhan ketika  kita meminta kesembuhan kepada Tuhan Yesus lewat iman kita kepadaNya (Lukas 8:50 ; 17:19 ;  Matius 8:10 ; 15:28 ; Markus 9:23). Hanya saja kita harus mengerti, bahwa tidak semua penyakit disembuhkan-Nya, karena yang disembuhkan hanyalah yang sesuai dengan kehendak Allah. Saat berdoa, itu sebabnya Yesus mengakhiri doa-Nya dengan mengatakan: “Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi”, (Lukas 22:42). Rasul Paulus juga pernah berdoa meminta kesembuhan atas penyakit yang dialaminya. Bahkan Paulus berdoa tiga kali untuk kesembuhan penyakitnya, tetapi Allah tidak memberikan kesembuhan atas penyakit tersebut. Allah mengatakan kepadanya: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna”, (2 Korintus 12:7).

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!

Memang kita harus senantiasa meminta kesehatan jasmani dari Allah. Sementara itu setiap penyakit haruslah diobati. Kita juga harus mencari kesembuhan atas penyakit melalui dokter dan tenaga medis lainnya; melalui obat yang sesuai untuk menghilangkan penyakit.  Namun sekali-kali jangan menggunakan jasa dukun atau paranormal. Ingat dan imanilah bahwa Yesus Kristus adalah Sang Penyembuh. Dia-lah Tabib Yang Maha Mampu untuk menyembuhkan segala penyakit. Apabila  kita belum menemukan kesembuhan jasmani, kita harus selalu percaya akan pemeliharaan Allah dalam hidup kita. Apabila kita sudah hidup dalam kesaksian tersebut, berarti kita telah benar-benar mempercayai dan meyakini kebesaran Allah dalam hidup kita. Hidup rohani adalah hal yang terutama. Lewat kehidupan rohani, kita akan menerima kehidupan yang kekal selama-lamanya. Jangan sampai kita kehilangan makna hidup yang kekal karena kehidupan jasmani yang singkat ini.

5.         Kesehatan dari Kebersihan

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus!

Kita tahu bahwa kesehatan tubuh berasal dari kebersihan yaitu kebersihan tubuh, kebersihan rumah, kebersihan hati, kebersihan halaman, kebersihan lingkungan tempat tinggal dan kebersihan di sekitar kita. Tugas kita adalah menjaga kebersihan. Kebersihan tidak datang begitu saja. Kebersihan haruslah dijaga, dikerjakan dan berlangsung secara terus-menerus. Kebersihan itu tidak muncul dengan sendirinya, tetapi harus dikerjakan, agar selalu bersih dan terjaga dengan baik. Kesehatan tubuh harus senantiasa dijaga dengan selalu menjaga kebersihan rumah, kebersihan lingkungan dan kebersihan alam sekitar kita.

Saudara-saudara terkasih!

Untuk memelihara kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan hidup, kita juga harus menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman, hutan, dan alam sekitarnya. Segala yang kita butuhkan justru berasal dari yang ada di sekitar kita. Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dengan baik, kelestarian hutan, kebersihan sungai, akan menghasilkan kelestarian ciptaan yang menghadirkan kesehatan bagi seluruh ciptaan, secara khususnya manusia. Namun, kita harus mengakui, banyak pengrusakan terjadi oleh akibat ulah dan sikap hidup manusia yang justru berbahaya bagi manusia itu sendiri. Akhir-akhir ini sering terjadi  banjir, peristiwa tanah longsor yang mengakibatkan rusaknya sawah dan lingkungan tempat tinggal yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa. Sering terjadi gempa, di darat maupun di laut. Kebakaran hutan dan lahan, penebangan kayu hutan dengan sembarangan. Semuanya berakibat kepada kesehatan manusia dan ciptaan lainnya. Hal tersebut berakibat juga kepada kelangsungan hidup tanaman. Menurunnya mata pencaharian petani akibat rusaknya tanaman mereka. Perilaku ini bukanlah hal yang baru. Pada masa Nabi Yesaya, kebiasaan hidup buruk ini telah dipergunakan untuk menggambarkan kekekalan janji Allah untuk menyelamatkan manusia: “Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi Kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu, dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang”, (Yesaya 54:10).

Tugas utama kita adalah menjaga kelestarian ciptaan Allah. Firman Allah mengatakan kepada manusia: “Tundukkanlah dan kuasailah”, (Kejadian 1:28),- segala ciptaan. Itu artinya manusia bukan cuma mengambil dan menguasai ciptaan lainnya, tetapi kita terpanggil untuk memelihara dan melestarikan ciptaan sebagai pemberian Allah kepada manusia. Manusia bukan hanya menikmati hasil ciptaan Allah, tetapi juga  harus menunjukkan sikap bersedia memelihara dan melestarikan kelangsungan hidup ciptaan Allah. Biarlah melalui kelestarian alam menjadi sumber berkat bagi kehidupan manusia, sehingga semua ciptaan dapat memuliakan nama Allah.

Di mana manusia hidup dan tinggal, di situ akan menjadi tempat yang bersih; jauh dari sumber penyakit, akan tetapi menjadi sumber kesehatan. Setiap tempat dan lokasi akan menjadi nyaman untuk kehidupan yang baik, yang membuat pikiran dan perasaan yang tenang, menjadi sukacita dan damai bagi sesama.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan!

Kita akan memulai melangkah dalam kehidupan di Tahun 2018 ini. Di dalam perjalanan selama Tahun 2018 ini, hendaklah kita menjaga kesehatan rohani dan kesehatan jasmani. Bagi yang sakit, yang belum mendapatkan kesembuhan, tetaplah berpengharapan penuh kepada kuasa Allah. Tetap percaya, bahwa Allah akan mendatangkan kesembuhan. Kita percaya, Penyakit akan cepat hilang melalui obat dan pengobatan yang diberkati oleh Allah. Bagi yang sehat, Allah akan selalu menjaga dan menjauhkan bahaya dan kecelakaan dari kehidupan kita. Penyertaan dan penjagaan Allah selalu hadir dalam kehidupan kita. Marilah menjaga kesehatan di mana pun kita berada. Di mana pun kita tinggal, jagalah kesehatan dan kebersihan. Berusaha melakukan hal-hal yang baik. Bersyukurlah senantiasa atas berkat Allah yang kita terima. Allah kiranya selalu menjaga dan memelihara kita. Hiduplah dalam persekutuan yang baik dengan sesama. Allah menyertai kita dalam setiap aktivitas hidup, khususnya dalam persekutuan kita dengan Allah.

Oleh karena itu, pada awal Tahun 2018 ini, kami menyampaikan kepada kita semua, agar benar-benar melakukan yang terbaik dalam pekerjaan dan pelayanan masing-masing. Hiduplah dalam rumah dan lingkungan yang bersih dan  pelayanan yang baik sebagai wujud nyata pengakuan kita atas penyertaan Allah dalam hidup kita. Kiranya Allah senantiasa memelihara, menyertai dan memberkati kehidupan kita. Bagi Allah-lah segala hormat dan pujian atas segala berkat yang kita peroleh dalam hidup sehari-hari.  AMIN

Selamat Tahun Baru buat kita semua !
Salam dan doa dari kami:
Ompu i Ephorus
 Huria Kristen Batak Protestan



Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan Minggu

http://lirikbukuende.blogspot.com/2017/08/bn-1-hai-bangkitlah-jiwaku.html

BN HKBP

Agama

Teologia