Misi Pembebasan dan
Pengutusan Musa
(Keluaran 6:1-7)
Penjelasan Konteks
Perlu kita memahami bahwa konteks
nats dalam bingkai teori sumber E (Elohim), Karena itu kita menemukan Allah
menyatakan diri langsung kepada Musa. Pernyataan diri Allah terhadap manusia
(Musa) menambah kewibawaan manusia sebab bukan Firman Allah yang memerintah
tapi Allah sendiri (sebagai diriNya), Ia yang berbicara langsung untuk
menyampaikan perintah untuk suatu penugasan membebaskan. Luar biasa komunikasi
Allah kepada Musa, face to face, muka berhadapan muka (Ibrani Peniel), ingat
nama minggu Epiphanias.
Tujuan penugasan ; perintah untuk menjadi pemimpin membebaskan
Israel yang sedang diperbudak Raja Firaun di Mesir, perintah penugasan ini
menurut teori sumber P (Prister = Imam). Apa artinya teori sumber ini kepada
kita? P,
Priester, Imam. Kini, peran Musa peran Musa sebagai Imam menjadi dilayakkan
mengemban tugas memimpin rencana pembebasan Israel.
Respon Musa : sadar dengan keterbatasannya sebab ia hanya sebagai
manusia individu – sementara Mesir sebagai sebuah negara kerajaan. Dalam
hatinya, bagaimana mungkin ia mampu sebagai individu, seorang diri melakukan
pembebasan terhadap israel yang sedang ditawan Mesir.
Fakta integritas : Allah memberi jaminan, yaitu, khesed (kasih
setia) yang akan mendampingi, menyertai, menguasai, dan mengendalikan
kepemimpinan Musa untuk tugas pembebasan Israel. Jaminan Allah terhadap musa
sebagai khesed, ada tujuh kali Allah menyatakan bahwa “Allah yang bertindak”
(ayat, 6-8). Ini pekerjaan Allah bukan rancangan manusia.
Melalui tindakan yang akan
diperintahkan Tuhan nantinya (ingat 10 tulah di Mesir) maka orang Mesir (Raja
Firaun) akan mengetahui Allahnya Abraham, Allahnya Ishak, dan Allahnya Yakub
lebih kuat dari kuasa Raja Mesir dan kuasa dunia ini. Dengan demikian otoritas
Allah harus lebih dihormati daripada kekuasaan dunia.
Dalam teori sumber P
nama Allah itu disebut “El Shaddai”. Nama El Shaddai dapat kita kenal ketika
panggilan kepada Abram (Kejadian 17:1), dalam cerita Yakub dan ishak pada
Kejadian 28:3-4, kemudian dalam cerita Yusuf pada Keluaran 6:3 termasuk kepada
Ishak dan yakub (Kejadian 48:3). Allah menyatakan diri dimaksudkan sebagai
bukti bahwa Allah berada dalam sejarah keselamatan manusia dan dunia. Kini,
Allah bukan yang bertahta di surga namun Allah sedang bekerja dan berkarya atas
pergumulan dan masalah manusia. Basis cerita pelapasan/pembebasan Israel dari
tangan penindasan Mesir akan dikerjakan oleh Kuasa Allah melalui tangan Musa.
Renungan :
1. Musa
adalah alat, hamba Tuhan untuk misi pembebasan atas penindasan dan perbudakan
kerajaan manusia dan dunia.
Manusia secara individual tidak cukup kemampuannya untuk melakukan tugas
sebesar itu. Tetapi akrena ini rencana Tuhan maka Allah menyertai, dan yang
bertindak. Gereja dan orang percaya dipanggil Tuhan untuk membebaskan manusia
dari belenggu penindasan.
2. Berita penindasan adalah sebagai
bukti bahwa sejarah keselamatan terjadi dalam proses pergumulan, perjuangan dan
komitmen Allah dan hambaNya, di mana Allah berkuasa membeaskan umatNya, asalkan
kita percaya taat dengan bimbingan Tuhan
3. Jangan ragu bila Allah yang
memanggil, bila Allah yang mengutus – pasti Tuhan memberi jaminan kuasa dan
khesed terhadap hambaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar