MATERI KULIAH ETIKA KRISTEN


ETIKA KRISTEN
Pertemuan 1
Etika berasal dari kata Yunani yaitu “ethos” (bentuk tunggal), “ta etika” (bentuk jamak). Dalam hal ini etika yaitu tata kromo atau bisa disebut dengan tata krama/ berperilaku/ berbuat/ bertindak dalam kehidupan. Etika secara Kristen merupakan hal yang sudah pernah dialami setiap umat Kristen dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa etika yang dipahami dalam setiap manusia yaitu secara Kristen, Kong Hucu, dan Afrika.
1.         Secara Kristen
            Matius 7:12: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Artinya dimana kita harus berbuat baik terhadap sesama, seperti halnya dalam hukum Taurat yang ke V-XI.
2.         Secara Kong Hucu
            Jangan menutupi muka kawanmu (don’t loose your friend’s face). Artinya dimana kita membela seseorang, padahal dia melakukan sesuatu kesalahan.
3.         Secara Afrika
            Pointing to (menunjuk). Artinya orang yang kita tunjuk mungkin mrendahkan dia, tapi ingat dalam satu orang yang kita tunjuk akan ada tiga lagi dibawah telunjuk yang akan menghina kita.
            Carilah beberapa contoh yang merupakan suatu keputusan peristiwa dari Alkitab baik dalam Perjanjian Baru maupun Perjanjian Lama yang merupakan etis atau keputusan yang baik.
Contoh:
Ø  Yohanes 8:53;1-11 (Perempuan yang berzinah)
Dimana seorang perempuan yang berzinah tidak oleh Tuhan melainkan membiarkan dia pergi dan jangan berbuat dosa lagi. Ini membuktikan bahwa Tuhan melakukan tindakan yang baik kepada perempuan tersebut dan jangan pernah melihat kasalahan orang lain, tapi koreksilah diri masing-masing.

Ø  1 Raja-Raja 3:16-28 (Hikmat Salomo pada waktu memberi keputusan)
Ada 2 orang perempuan yang mengakui bahwa itu adalah anaknya, jadi mereka merebut anak tersebut. Datanglah raja Salomo yang akan memenggal anak itu, lalu seorang ibu berkata “baiklah anak itu dipenggal” dan ibu yang satu lagi mengatakan “tidak, baiklah dia kau berikan kepadanya”. Jadi raja Salomo memberikan anak itu kepada ibu yang melarang anak itu dibelah.
Dalam hal-hal yang sudah dijelaskan tersebut ada beberapa etika yang harus kita ketahui yaitu:
1.         Global, harus menghormati yang lebih tua karena itu yang diajarkan Tuhan Yesus dan tangh terdapat dalam hukum Taurat ke V.
2.         Religius, dalam batak toba dikatakan “pidong” tetapi ketika pergi ke Mandailing pidong tak boleh dikatakan melainkan dikatakan “unggas” karena ada etis yang digunakan.
3.         Kenapa sebelum masuk pintu diketuk terlebih dahulu, karena tuan rumah harus dihormati atau dimanapun kita berada haruslah menyesuaikan diri.
4.         Dikampung mungkin sering kita dengar BOA jika ada yang mandi di pancuran, karena untuk mengetahui apakah ada yang mandi atau tidak.
            Etika adalah ilmu yang mencari orientasi ukuran yang dalam perbuatan manusia, dari sisi penggunaan, karakter, kebiasaan, kesusilaan (adat, norma, perasaan, dan kecendrungan nanti). Dengan demikian etika membantu perkembangan kita dalam mengambil keputusan. Secara khusus etika dapat dilihat mengkaji nilai-nilai manusia itu sendiri. Demikian juga sikap dan tindakan manusia dalam dunia yang berubah- ubah. Etika ibarat kandang bagi manusia akan terhindar dari bahaya-bahaya hidupnya sehingga dan kenyamanan dan ketenangan. Etika juga sebagai pandu yaitu sebagai penuntun.
Contoh:           
Seorang ayah sudah lama menabung uangnya untuk merehab rumahnya, tiba- tiba ada anaknya mendadak ingin menikah. Bagaimanakah menurutmu tentang hal itu ? Intinya, jika mengambil suatu keputusan hendaklah konsekkuensi. Artinya berani mengambil resiko apapun yang terjadi dan jangan pernah menyesal apapun yang terjadi.
18 September 2015
Etika merupakan anugerah atau tindakan ilmu apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak serta kewajiban atau moral (akhlak). Kebaikan mahusia yang ditanggapi manusia itulah yang disebut etika, dan dimana kata selalu mengambil keputusan.


o   Bidang study
o   Ilmu yang mencari orientasi manusia yang tau dan mau mengandalakan ilmu pengetahuan/pengetahuan. Contoh: “Mengapa harus begini begitu”. Keinginan dalam mencari sesuatu bagaimana manusia harus hidup tidak cukup. Banyak orang terpisah karena tidak cukup kebutuhannya akhirnya menyeleweng.
o   Pemahaman sasaran eksistensi manusia
Ethos            Mengapa gembala kompak dengan domba ?
            1. Supaya ada tuntunan dan saling membutuhkan
            2. Melindungi serangan dari domba tersebut, dan adanya tongkat yang berfungsi untuk domba
Kebiasaan dan Etika
o   Adat : Tidak boleh dipertanyakan karena dianggap selaras dengan tata tertib semesta alam yang berlandaskan kepercayaan.
            Dalam tortor Batak seorang tidak boleh tangan diatas bahu, tetapi harus dibawah bahu. Karena memangitulah adat Batak. Dan kalau orang mati tangannya dilipat, berati masih ada tanggungannya/ beban. Sedangkan kalau orang mati tangannya kalau dilepaskan berarti sudah bebas atau MANGHEMBAS. Makanya ada istilah orang Batak mengatakan “HAMORAON, HAGABEON, HASANGAPON. SAPULUH PITU MARANAK, SAPULUH MARBORU.
Ethos: Usaha menilai dan mempertimbangkan kelakuan yang lumrah.Etika adalah cara orang yang bertindak.
Beda Naluri dan Kebiasaan
            Kebiasaan pada manusia ada kemungkinan melanggar/ menyimpang. Contoh: Kalau lewat dari depan pasti bahu membungkuk dan menggunakan tangan sambil mengatkan SATABI. Naluri pada binatang: teratur dan tidak melanggar. Contoh: Pernah gak kita bisikkan kepada ayam “jangan ribut”. Makanya ada dikatakan merpati tidak pernah ingkar janji.
Yang Normal dan Normatif
o   Normal    : Lazim yang dilakukan dan dialami. Contoh, Batak mar DPR, marbulu suhar.
o   Normatif : Cara kebanyakan orang biasa bertindak. Contoh, The right man on the right     please atau the wiil be done. Artinya oranr yang tepat pada jabatan yang tepat.
Etika dan Metode-Metodenya
1.         Norma dalam kehidupan bermasyarakat
o   Norma teknis : mencapai tujuan dengan keterbatasan, hanya memenuhi sementara.
o   Norma sopan santun : berdasarkan kebiasaan namun dapat dirubah. Contoh: ketika dia  dari kampung makan pake tangan, tetapi ketika datang kejakarta pake sendok. Dalam hal ini dapat diubah
o   Norma Moral : menentukan penilaian pakaian seseorang ketika menyangkut keputusan hak/kewajiban (ikuti solusinya).
2.         Kewajiban dalam kehidupan manusia
            Kewajiaban moral didefinisikan melalui pengalaman, kewajiaban moral berbicara dalam manusia dalam suara hati (batin), seperti orang Batak mengatakan MAKKULING DO MUDARI.  Imanuel Kant (1714-1804) menyebut dua kewajiban. Yaitu :
o   Imperatif Hipotesis : perintah bersyarat (LEHON DI AU, ASA HULEON DI HO)
o   Imperatif Kategoris : perintah mutlak (INGKON HAHOLONGI DO MUSU I, SONGON TUDOSON DIRIM SANDIRI).
Ø    Kewajiban rasional
o   Yang irrasional : yang dirasakan dan tak perlu dibuktikan (sakit)
o   Yang rasional : yang nyata dan fakta (badingkan hujan turun)
Hal yang dianggap sikap moral tetapi lahirilah:
a.         Legalisme (sikap/tindak via peraturan, kendati belum tahu alasan, hanya karena takut dan kenyamanan (tiba-tiba dia langsung disuruh)
b.         Penilaian luar, penilaian secara lahiriah/kelakuan (baik=puji jelek=cela). Contohnya: pada saat ujian ada kawannya yang ngasih jawaban maka dibilanglah baik, trus kalau gak dikasih jawabannya maka dibilang pelit kali.
c.         Maksud berbeda dengan perbuatan, kebaikan harus melalui perbuatan yang nyata/ fakta bukan hanya sebutan tahu dia tapi tak percaya.
Etika dan Ajaran Moral
            Etika bukanlah sumber daripada moral melainkan filsafat yang merefleksikan ajaran-ajaran moral dengan 5 ciri khas yaitu:
1.         Rasional
2.         Kritis
3.         Sistematik (terarah, bertahap, dan teratur)
4.         Normatif
5.         Mendasar
Moral adalah ajaran tentang yang baik dan yang buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, jiwa, kewajiaban, akhlak, budi pekerti, dan susila. Contoh: Dunia berubah, maka berubahlah dunia tidak mempertahankan jabatannya artinya tidak konsekwensi)
Ajaran moral : wejengan, khotbah, patokan, peraturan, ketetapan (lisan/ tulisan ). Supaya orang   tersebut dapat mengarahkan hidupnya kearah yang lebih baik.
Penelitian pandangan isi moral dari kitab suci teologi dan philosophy dan sistematika yang konstruktif .
1.         Tabiat dan tingkah laku (lahiriah, batiniah)
2.         Lahiriah (kelakuan dan tindakan
o   3.         Bukan soal moral/ ajaran, tetapi pembawaan alamiah
Etika dan Agama
            Etika yaitu melengkapi agama, dalam kelengkapan itu maka exegese/ tafsir hanya berfokus kepada iman, masalah-masalah moral dengan mengedepankan kata hati. Contoh: Monika adalah oran kaya, tiba-tiba dompetnya terjatuh maka hati berdebar-debar saat kita mengambilnya dan ada mengtakan kata hati “jangan-jangan diambil”.
Keperluan Etika untuk Agama
o   Melalui etika manusia berusaha memakai akal budi daya pikir memecahkan masalah dengan etika menolong manusi agar tidak mencuri.
o   Aturan bagaimana harus hidup dan bagaimana jadi orang baik. Contohnya : (Agama ibaratkan makanan kalau suplemennya lengkap maka akan nafsu makan.
Etika:
o   Memakai metode pendekatan kritis
o   Mengamati realitas sosial dengan bertugas memeriksa kebiasaan nilai-nilai, norma-norma, dan pandangan moral.
o   Menurut pendapat moral dikemukakan untuk dipertanggungjawabkan/ menjernikah masalah moral.
Guna daripada etika ada 4 alasan mengapa etika perlu:
1.         Masyarakat yang semakin pluralistis. Pertama: Mana yang harus diikuti ? Mana yang dianggap kewajiban ? Tugas etika adalah pendirian dalam pengolahan pandangan/ keputusan etis.
2.         Transformasi masyarakat sebagai dampak gelombang modernisasi. Tugas etika: membantu membantu jangan kehilangan orientasi membedakan apa yang hakiki.
3.         Proses perubahan sosial. Tugas etika: Membuat sanggup untuk menghadapi ideologi dengan kritis dan objektif. Untuk membentuk penilaian sendiri dan tidak terlalu mudah untuk dipancing (tidak naif/ ekstrim).
4.         Berkaitan dengan Iman
Etika dalam Alkitab          Alkitab: Berkaitan dengan pola kehidupan Yesus yaitu hidup khusus dan benar.
PL:       Tanggapan terhadap prakarsa ilahi (bnd Exodus) dan panggilan Tuhan pada umatNya  serta liturgi/ aturan sebagai tanggungjawab etis yang harus dilakukan:
o   Kepatuhan kepada kehendak Allah
o   Bersyukur
o   Berserah
PB:       Khotbah di bukit:
o   Dasar kajian etis/ etika dalam PB (Matis 5-7 kerajaan Allah + Beautitude) petunjuk sikap dan melakukan pengikut Kristus dalam kehidupan seharu-hari.
Ø    Socrates (469-399 BC)
Tujuan hidup yang utama menciptakan jiwa yang baik dan mencapai kebahagiaan dengan kabajikan dari kepribadian manusia.
Ø    Plato
Ø    Protageras
Tindakan benar adalah bila dianggap manusia itu benar.
Ø    John Stuart Will
Lebih memikirkan problem jika bila mengatasi problem, berarti mengarah kehidupan kearah yang lebih baik.
Ø    Ekadarma
Benar, tepat, baik.
Ø    J. Verkuyl
Apa yang baik dan apa yang buruk maka pilihlah yang baik.
Pertemuan 2
Etika dan Etiket Dalam Bergaul
            Etiket sangat perlu ddilakukan dalam kehidupan sehari-hari, mengapa perlu dilakukan demikian ? Karena didalam masyarakat mempunyai harga diri, kesusilaan, dan bagaimana cara berbicara. Untuk melakukan kabaikan tersebut jangan pernah dengan terpaksa tetapi lakukanlah itu secara lumrah, dan dilakukan dengan hati nurani.
1.         Kenapa etiket itu perlu dalam pergaulan ?
2.         Siapa yang menjadi pelaku dalam pelaku ?
3.         Hal-hal apa yang dilakukan dalam beretiket ?
Untuk melakukan hal yang baik itu relatif bagi seseorang, karena apa yang kita lakuka baik dimata si A tetapi belum tentu baik menurut si B.
Ada etiket dari beberapa sisi:
Kelompok 1:
Etiket pergaulan para pria dan wanita
            Sadarkah seseorang  kalau menonton bioskop yang beli tiket itu adalah lelaki, bukannya perempuan yang bayar. Etiskah kalau perempuan yang membayar bakso?
Contoh: Kenapa ongkos perempuan yang kasih padahal disitunya cwoknya? Karena untuk menutupi harga diri cowok tersebut.
Kelompok 2:
Hubungan etiket dengan benda, yang berkaitan dengan air, saputangan, tempat tidur.
Contoh: Kenapa menghidangkan teh manis dengan air panas, kenapa tidak air dingin ? Karena kalau air dingin tidak akan larut bubuknya, tapi kalau air panas pasti larut dan hangat kalau diminum.
Kelompok3:
Hubungan etiket dengan tingkah laku
            Menyangkut berbicara JOLO NI DILAT BIBIR ASA DIDOK HATA. Kenapa meludah dilarang, padahal ludah tersebut berguna bagi obat luka tetapi kalau meludah ditempat orang banyak pasti negatif pikirannya. Sedangkan buang angin (kentut) kenapa bagi dokter bagus? Tetapi kalau ditmpt umum pasti banyak perbincangan? Kenapa kalau menguap (endawa) tidak etis depan umum? Tapi ada sebagian masyarakat yang mengatakan “ Lebih bagus buang angin dibawah daripada buang diatas (uap).
Kelompok 4:
Hubungan etiket dengan tubuh
            Menyangkut badan, hidung, dan tangan. Contohnya: kalau batuk langsung keluar, kenapa? Sebelum orang lain complin kita sudah terlebih dahulu mengerti.
Kelompok 5:
Hubungan etiket dalam pengajaran
            Menyangkut dengan berjabat tangan, menelepon, minum obat, berkenalan. Contohnya: kalau kita bertemu dengan seseorang pasti langsung berjabat tangan dulu, tidak langsung ngomong. Apalagi orang Batak mengatakan “ JOLO DITITIK SANGGAR ASA DIBAHEN HURU-HURUAN JOLO NI SUNGKUN MARGA ASA DI BOTO PARTUTURAN”, Jadi berjabat tangan dulu baru berbincang-bincang.
Kelompok 6:
Hubungan etiket dalam bertamu
            Menyangkut tentang bertamu dan menerima tamu. Contohnya: jika ada partandang yang akan datang menemui  pacarnya kerumah, maka pukul 22.00 WIB harus pulang karena jika lewat jamnya maka akan terganggu orang lain.
Kelompok 7:
Hubungan etiket dalam hal makan
            Menyangkut bagaimana sikap duduk waktu makan, atau sesudah makan. Seperti orang Batak mengatakan “JOLO HABIS DO SIPANGANON BARU MAKKATAI”
Kelompok 8:
Etiket dalam pertunjukan
            Menyangkut opera batak. Contohnya: kalau berbicara dengan teman-teman kita, maka tidak boleh berbisik-bisik.
Kelompok 9:
Etiket dalam lalu lintas
            Menyangkut para pejalan kaki, mengendarai sepeda motor, dan mobil. Contohnya: lampu sepeda motor sebelah kiri menandahkan dia mau belok arah sebelah kiri.
Kelompok 10:
Etiket sumbang menyumbang
            Kenapa pada saat persembahan berupa materi dipesta diamlopi dan berwarna putih? Karena itu menandakan adanya adat istadat yang dilakukan para masyarkat kalangan bawah.
Inti dalam etiket tersebut ialah apa yang dilakukan itu adalah bagian dari kesepakatan bersama dan menuju kesatuan dalam kebaikan apa yang baik.
Pertemuan 3
Ciri (Pengambilan) Keputusan Etis
Pertimbangan: Apa yang benar dan apa yang salah
·        Etika: Penyelidikan + perhatian pada norma yang menuntun pada tujuan/perbuatan
·        Etika: Pemikiran sistematis yang didasari oleh motivasi batniah
·        Etika: Tabiat untuk berakhalak baik/ bersusila yang dipenuhi tanggung jawab dan kewajiban yaitu SQ, IQ, dan EQ saling mempengaruhi dan mendapatkan yang paling berharga
Penyelidikan perbuatan baik/ kasih
·        Etika: Sopan santun dan bagaimana harus bertindak dengan sopan dan santun
·        Etika: Pengaruh yang ditimbulkan suatu pekerjaan apakah baik atau buruk. Contohnya jika saya melakukan ini apa akibatnya dalam hal itu harus ada intropeksi diri, dan apa efek jika sesuatu apa yang saya lakukan itu baik.
Bedakan keputusan etis yang berlaku pada semua:
+ Selera : kesukaan/ individu, contohnya ada keterbatasan seseorang itu tetapi masih selera melakukan sesuatu.
+ Alasan: Berlaku bagi semua orang, contohnya kenapa Anda memilih si A atau si B dan disini Anda ditantang.
+ Karma: Berlaku pada semua orang dalam budaya tertentu.
            Sosiologi sudah ada karma  (Gal 5:28) “ Apa yang kamu tabur itu yang akan kamu tuai”
1.         Sering menyangkut pilihan yang sukar
·        Mengetahui tetapi kadang belum tentu mamahami dan memaknai (prob: Ambivalensi), contohnya:
Tugas Etika:
·        + Menolong berbuat benar, bukan menjelaskan masalah/sosial
·        + Menjelaskan persoalan-persoalan yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
1.         Pertimbangan etis bukan kemauan etis
·        Pertimbangan etis: sering dengan pertanyaan-pertanyaan uang belum terjawab
·        Kemauan: tergantung pada kemauan dan seleranya dalam pergumulannya.
·        Berkaitan dengan hati nurani/ kata hati/ sunaidesis
2.         Keputusan etis yang tidak mungkin terelakkan
·        Pengambilan keputusan yang terbaik harus diambil konsekwensi
·        Sehinggah dapat merubah sesuatu (Yesus: sangkal- pikul –ikut)
·        Ketakutan memerlukan kepercayaan (Iman yang menyelamatkan)
3.         Dipengaruhi norma-norma yang dipertimbangkan
            Situasi, kepercayaan, tabiat, dan lingkungan
·        Etika: Mengetahui/ melakukan yang baik juga menyangkut kepribadian dan lingkungan.
Belajar Etika:
·        Harus mengambil keputusan
·        Belajar untuk menuju kepemikiran yang etis dan matang
·        Masuk dalam kecenderungan/ faktor-faktor ynag terlibat dalam pengambilan keputusan
Sifatnya, relatif:
·        Perhatikan banyak tertuju pada Iman, tabiat, lingkungan, sosial dan norma-norma.
·        Keputusan etis, keputusan yang tepat diambil seseorang dalam hidupnya
·        Keputusan itu sangat diperlukan dalam memecahkan sebuah masalah yang berkaitan dengan hidup serta berpengaruh pada masa depannya.
Keputusan Berdasarkan Etika Teologis Etika Kristen
·        Berdasarkan hukum Taurat dan Injil yaitu apa yang baik dan yang berkenan kepada Tuhan (Bnd. In Christ Character of Christ, Image of Christ)
·        Membantu manusia secara moril dalam mengambil keputusan/tindakan moril dalam mengambil keputusan/tindakan dan motivasi atau reformasi kehidupan sosial dalam kehidupan
·        Menjadikan hukum Allah/ Injil sebagai dasar pengakuan otoritas Firman Allah (Ulangan 6:4-9, Efesus 4:1, Kolese 1:10, 1 Tesalonika 2:12, 1 Korintus 13:13).
Prinsip Dasar Etika Teologis
·        Allah adalah pusat dan sumber dari semua yang baik.
·        Semua etika teologis berdasarkan Iman kepada Allah yang dinyatakan dalam Yesus (kasih karunia yang menyelamatkan).
·        Kasih merupakan ciri/ motif semua etika Kristen (1 Korintus 13).
·        Etika berkenan baik dengan perbuatan lahir dan batin manusia.
·        Alkitab berwenang bagi perbuatan maupun Iman Alkitab adalah sumber pokok etika Kristen.
·        Etika teologis Kristen berkenaan dengan persekutuan orang-orang Kristen atau percaya (diajarkan, dipelihara, dikoreksi dalam gereja).
·        Etika Kristen berlaku untuk seluruh kehidupan manusia (menyangkut hal rohani, gerejani, dan duniawi, abik hidup sosial, ekonomi, budaya, dan politik, pribadi maupun kelompok).
Pertemuan 4
Contoh yang 1 pada tanggal 2 Oktober kemarin
·        Sering mengambil yang kesukaran (Ambivansi) yang menimbulkan teganagan.
·        Langsung dalam kata hati, jika mengambil keputusan/ kesimpulan.
·        Contohnya: Case seorang Bapak yang meminta mengawinkan anaknya dan disinilah etika yang harus diselesaikan/ proses mengambil keputusan.
·        Contohnya: bareng-bareng sama kawan ketempat bakso, tapi mulai masuk sudah sanksi karena perutnya tidak enak. Sudah tahu perutnya sakit tapi malah dimasukkan cabe, itu artinya orang Batak mengatakan “MANGALO PANGGORA ROHA” dan disinilah dikatakan pertimbangan etis, bukan kemauan etis.
Contoh yang ke 2
·         Contohnya, yang berkaitan dengan steament dengan norma
·         Contohnya, ada 3 orang yang membawa salib. Orang 1. Hanya membawa sepotong kayu salib dan terus berjalan ketujuannya tersebut. Orang 2. Sama juga yang dilakukan yang pertama  hanya mengambil setengahnya juga lalu dicobanya, ternyata salib kurang ½ meter lagi. Orang 3. Dia menjalaninya dengan pasrah dalam pikirannya saya harus melakukan ini, ternyata salib yang dibawanya itu pas atau sesuai.
Dapatkah kita membonceng keluarga kesurga ? Tapi Tuhan Yesus mengatakan Imanmu yang menyelamtkanmu
Contoh yang ke 3
·        Banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat lebih baik saya berikan tanda, tapi secara logika bisa, tapi hati bergejolak.
·        Mengambil keputusan suatu saat pasti ada perubahan ibaratkan air dikatakan TAPULAN AEK NAMARSIBUTUHA.
·        Mana lebih baik diputuskan atau memutuskan ? dalam pertanyaan tersebut mungkin berat untuk mengambil kesimpulan, karena kedua-duanya sangat berat kareba ada masalah yang diputuskan dan masalah yang memutuskan. Abraham dibilang Bapa percaya karena mengambil keputusan yang luar biasa (Iman yang bertumbuh dan berkembang: the rising faith). Sesuatu yang dikeluarkan mulutnya membuat luka sendiri didalam dirinya.
·        Keputusan hanya beberapa saat sewaktu-waktu juga keputusan bisa diberbagai tempat.
Manusia Makhluk Multi Dimensi (M3D)
Agama

Suku                                     Hindu                               Budha                         Islam               Kristen
Makrokosmos                    Brahman                          Upanishad                   -Hamba       +Eratio ex niholo
Mikrokosmos               +                                 -Roh                             -Hukum      +Imagodei
Totalitas                  Atman                             -Atman                        -Jasad         +Keteladanan
                                            Avidya                             -Pikiran                        -Roh/Nafas
                                    (Ketidaktahuan)                      -Badan                         -Kalbu/pikiran
                                        Reinkarnasi                                                             -Acpat
                                                                                                                        -Iman/ Amal ibadat



Dimensi

                        Esistensi                                  Esensi                     Empiris                          Fisik
                                                                                                                               +Fisik
                                                         Ideologi, Politik        Psikologi           +Fisik
                                                         Ekonomi, Sosial        (Gesture)
                                                         Budaya hankannas    (Karakter)
                                                                                            (S.Freid):Id
                                                                                                           Ego
                                                                                                           Super Ego                       
1.         Statis
2.         Tumbuh-tumbuhan
3.         Binatang-binatang
4.         Manusia itu sendiri: Insting, naluri nafsu, perkembang biak
                                                En : In
Imatat o                      Koctus : Karakter
                                                Impo
Pertemuan 5
Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan
Kalau berbicara tentang keadilan, Siapakah yang adil ?
Dan kalau berbicara tentang perdamaian, Bagaimana supaya berdamai ?
Lalu berbicara tentang Keutuhan Ciptaan, Apa yang diharapakan sehinggah keutuhan ciptaan itu utuh ?
            Dalam ketiga hal diatas tidak dapat dipisahkan karena semua itu mempunyai tanggungjawab yang sama. Perdamaian didalam diri, barulah berdamai dalam Tuhan. Keadilan adalah milik Allah, keadilan yaitu ketika Allah mau direspon oleh manusia untuk melakukan kebaikan, kalau kita adil maka kita akan berdamai. Dan keutuhan ciptaan yaitu dimana Manusia melestarikan lingkungan yang sudah disediakan Allah kepada mereka, dan jika mereka menebang pohon hendaklah ditanam kembali agar tidak terjadi kelongsoran dan hutan gundul.


Oval:                  Sekarang
          Masa depan










(T.Sedeqkah)                   Penciptaan  (Imagodei)                        Relation (Cowner)    (Lik Giver)     * Creatio ex Niholo  3R Respon                           Rediem
Keutuhan Ciptaan
 
Human Relationship
 
Toleransi
 
Tumbuh2an
 
Binatang
 
Ciptaan Lainnya
 
Perdamaian
 
 Keadilan
 
 Manusia
 
Allah
 
Mitra
 
Theocracy
 
Forensic
 
Ethicc
 
Unity Harmony
 
Keutuhan Ciptaan           
 
Relationship
 
Keadilan
 
Text Box:   KeselamatanOval:   Allah
  KPKC
           


                                               
                                                                  
Pertemuan 6
Kelompok 1/ Bab II: Arti Etika
1.         Jelaskan pengertian Etika secara etimologi ?
2.         Etika dapat dibedakan menurut jenisnya, sebut dan jelaskan !
3.         Apakah ada hubungan etika dengan perangai? Jelaskan dengan singkat !
4.         Bagaimanakah kedudukan etika dalam budaya, adat, dan kebiasaan ? Jelaskan    
Jawab:
1.         Kata etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) atau ta etika (jamak) yang berarti kebiasaan, adat, kesusilaan, perasaan atau kecendrungan hati seseorang dalam melakukan suatu perbuatan.
2.         a. Etika Deskriptif
            Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.
            b. Etika Normatif
            Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.
3.         Ada, karena etika juga mencakup adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat didaerah tertentu dan pada waktu tertentu.
4.         Kedudukannya sangat erat, karena dalam budaya, adat dan kebiasaan etika itu saling terkait atau berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu etika mencakup perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan seseorang dalam kehisupan sehari-hari.
Kelompok 2/ Bab III: Etika dan Filsafat Moral
1.         Jelaskan asal-usul dan pengertian kata moral !
2.         Bagaimanakah hubungan filosofi moral dalam etika ? Jelaskan
3.         Dimanakah letak perbedaan antara etika dengan moral dalam tindak- tanduk manusia ? Jelaskan
4.         Apabila seseorang membunuh binatang, atau merusak lingkungan hutan. Apakah ini termasuk penyimpangan perilaku moral atau pelanggaraan kesusilaan ? Jelaskan
Jawab:
1.         Kata moral berasal dari bahasa latin mos atau mores yang berarti kebiasaan, adat. Menurut Ensiklopedia, kata moral berarti kelakuan baik, atau arti keadilan dan kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku pada kelompok tertentu. Menurut KBBI moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
2.         Hubungan moral dengan etika, kita ambil contoh bagi orang Batak, istri dari pihak anak (menantu perempuan ) dan tinggal dengan suami dari pihak boru (menantu laki-laki) adalah hal yang sangat tidak diperbolehkan yang disebut dengan “subang” karena mereka punya hubungan yang disebut dengan “na marbao”.
3.         Letak perbedaan antar etika dengan moral dalam tindak-tanduk manusia yaitu sesuatu yang dapat menyatakan bagaimana kita harus hidup bukannya etika melainkan moral. Etika memberikan pemahaman dan pengertian bagaimana  kita dapat mengambil sikap yang bertanggungjawab terhadap ajaran moral.
4.         Pelanggaran kesusilaan, alasannya kerena setiap orang mengalami kesusilaan yang barang kali direnungkan, jika seseorang melakukan perbuatan itu maka dia telah berurusan dengan etika meskipun secara kebetulan atau secara sepotong-potong atau secara sistematik.
Kelompok 3/Bab IV: Etika Kristen
1.         Jelaskan peranan Etika Kristen dalam melengkapi Agama.
2.         Jelaskan peranan Roh Kudus bagi orang percaya sehingga dimampukan untuk melakukan Etika Kristen.
3.         Dalam membicarakan Etika Kristen juga harus menghubungkannya dengan konteks budaya nilai-nilai yang dihidupinya. Jelaskan!
4.         Jelaskan apa yang dimaksud dengan Etika Universal dan Etika konteksual.
5.         Apa yang dimaksud dengan “pengambilan keputusan etis harus disertai dengan keputusan konkrit dan faktual serta dapat dipertanggungjawabkan.
6.         Jelaskan pandangan dari Malcolm Brownlee “Beretika adalah membimbing manusia supaya sesuai dengan kehendak Allah”.
7.         Manakah yang lebih penting dalam Etika Kristen: Persamaan-persamaannya atau perbedaan-perbedaan dalam aliran-alirannya ?
Jawab:
1.         Perananan Etika dalam melengkapi Agama yaitu untuk membantu agar manusia jangan kehilangan orientasi, dapat membedakan tentang hal-hal yang hakiki serta sanggup bersikap dalam hal tanggungjawab.
2.         Perananannya menolong dan menyertai umat Kristen selama-lamanya (Yohanes 14:16), Sebagai Roh kebenaran yang membenarkan umat Kristen (Yohanes 14:17), dan sebagai Roh penghibur yang menghibur umat Kristen akan semua yang telah Yesus katakan (Yohanes 14:26).
3.         Dimana etika Kristen itu sebagai ilmu yang luas terbuka dan dinamis harus merupak suatu interaksi antara suatu disiplin ilmu dengan konteks budaya sekitar dan berorientasi pada masalah kongkrit, sensitif, peka, terhadap perkembangan.
4.         Sifat etika yang universal dan kontekstual yaitu mempunyai fugsi dan nilai yang khusus didalam hidup manusia memberikan tuntunan dan petunjuk tentang bagaimana manusia sebagai pribadi dan kelompok harus mengambil keputusan.
5.         Artinya, mampu untuk menjawab tantangan/masalah melalui ilmu yang relevan, dinamis bersama zaman (saecculum, zaman, abad, dunia) serta dapat mengambil keputusan yang baik.
6.         Artinya, dalam hal ini tugas etika tanggungjawab tidak hanya kewajiban mematuhi hukum-hukum tetapi juga menyikapi tindakan perbutan Allah di dalam sejarah dan sekaligus mengimpleentasikan (menerapkan) secara nyata dewasa ini dalam hidup sehari-hari.
7.         Diantara etika yang beragam ini tentu terdapat persamaan disamping perbedaannya masing-masing, dengan demikian berbicara dan melaksankan etika Kristen hendaknya dilakukan dengan rendah hati, harus ada keterbukaan, harus ada keadilan yang mempelajari dari sumber yang lain.
Kelompok 4/ Bab V: Sumber Dasar Etika Kristen
1.         Jelaskan maksud dari sebutan “kesegambaran dengan Allah” dalam kaitannya dengan etika Kristen.
2.         Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika sebagai dasar asumsi yang objektif dan rasional dalam melakukan penilaian etis.
3.         Apa kaitan anatara perintah pada umatNya dengan anugerah yang akan diterima melalui pemaknaan dalam etika Perjanjian Lama ?
4.         Apakah yang dimaksud Yesus dengan ajaran etikNya agar manusia menjadi manusia yang bersifat Ilahi ?
5.         Jelaskan makna kepemilikan bersama dengan kaitannya dengan etik pada zaman gereja mula-mula.
6.         Jelaskan beberapa permasalahan etik yang muncul pada abad-abad pertengahan dan reformasi. Kenapa hal tersebut boleh terjadi ?
7.         Jelaskan apa yang dimaksud dengan Anugerah Allah yang dinyatakan dalam keterpanggilan setiap orang percaya menjadi saksi dan berkat bagi diri dan sesama dan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan.
Jawab:
1.         Artinya jika dilihat dari sudut pandang Hukum Taurat dan Injil, maka etika Kristen adalah segala sesutu yang dikehendaki oleh Allah dan itulah yang baik. Dengan demikian maka etika Kristen merupakan suatu tindakan bila yang diukur secara moral baik.
2.         Objektif dan rasional disini berarti etika Kristen dapat disajikan sedemikian rupa dalam bahasa yang dapat ditangkap oleh semua orang
3.         Kaitannya ada 4 yaitu: pertama, menanggapi perbutan Allah dimana bangsa Israel harus memiliki dorongan untuk mengarah pada kelakukan etis dalam wujud tanggapan akan tindakan-tindakan Allah dalam sejarah kehidupan mereka. Kedua, mengikuti teladan Allah dimana bangsa Israel wajib untk memperlihatka sifat Allah melalui kelakuan mereka. Ketiga, hidup dibawah pemerintahan Allah, maksudnya adalah kedaulatan dan kewibaan Allah sebagai raja Ilahi yang karenanya manusia harus tunduk sebagai makhluk ciptaan dan hamba. Keempat adalah menaati perintah Allah.
4.         Kata ilahi memiliki arti menjadi seorang yang lebih baik dari yang lain.
5.         Maknanya menurut Clemens, tidaka ada masalah mengenai kekayaan, yang menjadi maslah sebenarnya adalah sikap kita terhadap kekayaan, sedngkab menurut Agustinus kekayaan bukan hal yang salah jika kekayaan tersebut dipergunakan untuk kemuliaan Allah maka itu hal yang baik, apabila motivasi kita menyembah Allah hanya untuk kekayaan maka itulah yang salah.
6.         Pada abad pertengahan dan reformasi permasalahan etika  yang saai itu sering muncul seperti masalah kesusilaan, masalah perang, etika politik, etika jabatan, serta tentang pengajaran iman yang terdapat dalam hukum taurat.
7.         Dimana Allah akan menaruh tuntunan-tuntunan kita sekaligus memenuhi tuntunan-tuntunan itu, dimana Yesus berkata Allah akan memberikan kerajaan (Lukas 12:32) artinya anugerah yang akan menawarkan kerajaan kepada kita dan anugeralah memungkinkan kita untuk hidup sebagai warga Kerajaan itu.
Kelompok 5/Bab VI: Manusia Makhluk Multi Dimensional
1.         Jelaskan apa yang dimaksud dengan “manusia seutuhnya” ditinjau dari segi etika Kristiani.
2.         Kenapa dalam pemahaman agama-agama suku tidak mengenal dirinya sebagai ciptaan dirinya yang harus bertanggungjawab kepada penciptaNya ?
3.         Jelaskan perbedaan dan persamaan antara agama non Kristiani dengan agama Kristen tentang konsepsi penciptaan manusia.
4.         Berikan pemahaman dan pemaknaanmu tentang penyataan Allah “Creatio ex Niholo (Dari yang tiada menjadi ada)” dan “imagodei (Kesegambaran dengan Allah)”.
5.         Jelaskan apa yang dimaksud dengan 2 aspek karya keselamatan Kristus yaitu “karya dalam Yesus Kristus dan karya dalam Roh Kudus”.
Jawab:
1.         Menjadi manusia seutuhnya ialah utuh dalam jasmani, utuh dalam rohani (ada keseimbangan).
2.         Karena sebagai penganut agama-agama suku tidak mempunyai Allah yang normatif, karena telah memiliki tata tertib kosmos.
3.         NonKrisen: Menurut agama hindu, manusi adalah purusa atau atman yang pada hakekatnya merupakan Brahman yang menampakkan  diri dengan alat-alat pembatasan diri. Menurut agam Budha, manusia sebagai nama rupa berarti tidak memiliki kepribadian, sehingga sama sekali tidak mempunyai beban apapun sebagai tanggungan sebab dan akibat. Menurut agama Islam, manusia adalah makhkuk ciptaan Tuhan serta dipahami sebagai hamba atau alat Tuhan. Kristen: menurut Alkitab, Kejadian 2:7 bahwa Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas kehidupan kedalam hidungnya.
4.         Cretio ex niholo artinya dimana manusia diciptakan dan merupakan karya Allah yang membentuknya dari zat fana, yaitu debu tanah, yang kedalamannya dihembuskan nafas hidup. Imagodei artinya untuk menguasai segala sesuatu yang diciptkan Allah dan satu fakta yang membuktikan ketidaksetaraan  manusia dengan ciptaan lainnya.
5.         Karya didalam Yesus Kristus memperbaiki hubungan Allah dengan manusia yang telah dirusak dosa, dan karya didalam Roh Kudus menjadikan kesalamatan yang diperoleh Kristus benar-benar masuk kedalam eksistensi dunia dan manusia serta benar-benar milik manusia.
Kelompok 6/ Bab VII: Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan
Ø  Jelaskan konsep keadilan menurut Alkitab !
2.         Bagaimanakah cara menegakkan keadilan menurut etika ?
3.         Jelaskan pengertian perdamaian menurut Alkitab !
4.         Bagaimanakah pengertian dan hubungan penciptaan dan keutuhan ciptaan ? Jelaskan !
Jawab:
1.         Istilah keadilan menurut Alkitab yaitu kata tsedeq atau tsedeqah artinya lurus, atau langsung.
2.         Ada 3 cara: Etika, dalam ruang sidang harus menunjukkan aturan-aturan sesuai dengan undang-undang. Peradilan, diruang sidang pengadilan harus ditemukan unsur penyelamatan (Yesaya 1:27). Teokratis, dalam ruang sidang harus menampakkan sikap solider terhadap oarng miskin.
3.         Istilah perdamaina dalam Alkitab berasal dari bahasa Ibrani yaitu Syalom, bahasa Yunani Eirene artinya damai sejahtera.
4.         Pengertian dan hubungan ciptaan sangat erat, dimana Allah telah memberikan keutuhan ciptaanNya kepada manusia agar keutuhan ciptaan tersebut dijaga dan dilestarikan.
Pertemuan 7
Ujian Tengah Semester (UTS)


Pertemuan 8
IPTEKNI
1.         Hakikat Dan Dampak IPTEKNI
            Kata ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKNI) merupakan yang suatu tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Melekatnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada diri setiap individu adalah bersifat alami. Artinya ilmu pengetahuan teknologi dan seni adalah merupakan unsur bawaan setiap individu. Kehadiran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan hidup bagian dari manusia, sehingga ilmu pengetahuan dan seni tersebut sudah menajdi budaya hidup didalam diri setiap individu.
            Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni adalah merupakan suatu unsur yang menyatu dalam diri setiap individu secara alami. Namun secara etika ilmu pengetahuan, dan seni adalah sesuatu yang dikaruniakan Allah kepada manusia, dimana teknologi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni harus dilakukan untuk kesejahteraan manusia dan kemuliaan Allah.
2.         IPTEKNI Dalam Terang Firman Tuhan
            Walaupun IPTEKNI dapat merupakan ancaman yang mengerikan terhadap kehidupan alam dan manusia, namun IPTEKNI tidak dapat begitu saja diabaikan atau dibuang manusia dari kehidupannya. Karena IPTEKNI sangat dibutuhkan oleh manusia, sebagaimana yang telah difirmankan Tuhan dalam Kejadian 1:28. Selanjutnya ditegaskan bahwa IPTEKNI saling membutuhkan dengan etika dan moral. Bahkan tanpa menggunakan ilmu pengetahuan dan teknolgi yang maju dizaman moderen saat ini, maka banyak manusia yang akan mati atau menjadi budak industri. Etika Kristen ingin mengingatkan bahwa setiap individu atau kelompok yang menggunakan IPTEKNI tidak berdasarkan norma-norma dan pertimbangan-pertimbangan etis, maka individu atau kelompok tersebut kan menjadi budak-budak IPTEKNI dan pada akhirnya akn membinasakan dirinya sendiri. Tetapi apabila individu atau kelompok memanfaatkan IPTEKNI sebagai sarana Allah untuk memberdayakan manusia mengusai dan mengelola dunia ini dengan pedoman pada norma-norma Allah, maka akan tercipta manusia yang akan damai, aman sejahtera didunia ini.
            Dari uraian diatas ini dapat disimpulkan bahwa setiap individu atau kelompok tidak diperkenankan menolak apalagi mengutuk IPTEKNI. Namun dalam menyikapi IPTEKNI dibutuhkan kesadaran norma moral yang memadai dari setiap individu atau kelompok.
3.         Manusia Dan Lingkungan Hidup
3.1.      Masalah lingkungan hidup
            Di Afrika, Cina, India dan Amerika Utara, permukaan air tanah sebagai akibat penggunaan yang melebihi pengisian kembali akifer. Di Amerika serikat kira-kira 50 jenis pestisida mencemari air tanah kira-kira 32 negara bagian, diduga sekitar ribuaan jenis flora dan fauna didunia setiap tahun mengalami kepunahan. Sementara itu laju pertumbuhan penduduk cenderung semakin bertambah dengan angka pertumbuhan rata-rata 1,6% atau kira-kira 80.000.000 jiwa setiap tahun. Pertambahan penduduk ini tentu membutuhkan produksi pangan, energi, rumah juga kebutuhan lainnya. Di Indonesia kerusakan hutan, erosi tanah, banjir, pencemaran belum dapat diatasi, bahkan ada kecenderungan bahwa keadaan ini akan semakin parah lagi.
3.2.      Sikap manusia modern terhadap lingkungan hidup
            Pola pendekatan manusia modern terhadap alam dapat disebut teknokratis (Yunani: tekne = keterampilan; krattenia = mengusai). Manusia hanya sekedar ingin menguasai alam dan menggunakannya sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhannya. Kalangan teknokrat sama sekali tidak memiliki wawasan yang ingin memanfaatkan kekayaan alam dan energi sekaligus memeliharanya. Sikap teknokratis ini merupakan sikap merampas dan membuang.
3.3.      Ciri-ciri etika lingkunngan hidup
            Inti etika lingkungan hidup adalah sikap tanggungjawab terhadap dua acuan utama yaitu: pertama, tanggungjawab terhadap keutuhan biosfer. Kedua, pada saat ini sudah pada tempat setiap individu menyadari tanggungjawabnya terhadap generasi-generasi yang akan datan.
3.4.      Unsur-unsur etika lingkungan hidup
            Ada 5 unsur-unsur etika lingkunngan hidup:
Ø  Bahwa setiap individu harus belajar menghormati alam sebagai ekosistem bumi, dimana juga individu terhisap didalamnya.
Ø  Kesadaran setiap individu untuk memelihara lingkungan agar tetap bersih.
Ø  Adanya rasa tanggungjawab terhadap kelestarian biosfer.
Ø  Larangan untuk merusak, mengotori, dan mencemari.
Ø  Sikap solider terhadap generasi-generasi yang akan datang.
3.5.      Konsepsi Alkitab tentang lingkungan hidup
            Menurut kitan Kejadian 1 dan 2 lingkungan hidup manusia merupakan bagian dari bumi yang diciptakan Tuhan. Walaupun Allah menyerahkan kuasa kepada manusia sebagai manadatarisNya tidak berarti bahawa Allah menyerahkan bumi dan segala isinya kepada manusia. Dan perintah yang mengatakan “......takluklanlah bumi dan berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung diudara dan segala binatang yang merayap dibumi” tidak berarti bahwa manusia melakukan apa saja yang diinginkannya atas lingkungan hidupnya didunia. Perintah tersebut diberikan sebagai suatu bentuk suruhan untuk mengusahakan dan memelihara bumi (Bnd. Kejadian 2:15-16).
4.         Sikap Etis Kristen Terhadap IPTEKNI
4.1.      Penadahuluan
            Iman dipahami tidak dapt terlepas dari ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan tidak dapat terlepas dari iman. Iman adalah sesuatu yang dimilki manusia tidak dipahami sebagai sesuatu yang semata-mata dinamis dan selalu tergantung pada yang mempunyai iman tersebut.
4.2.      Hubungan iman dengan IPTEK
            Hubungan iman dan IPTEK tidak saja dalam wujud saling melengkapi tetapi juga saling berhdapan sebagai lawan, yang menurut para historia tidak secara kebetulan satu dengan yang lainnya.
Sedikitnya sudah terjadi dua perbuhan penting dalam konsepsi tentang iman Kristen yaitu:
Ø  Dalam pemahaman dan penjelasan tentang hukum-hukum alam semesta, penjelasan dari sudut iman tidak harus bersaing atau bertentangan dengan penjelasan ilmu.
Ø  Iman bukanlah merupakan suatu alat teknologi yang supranatural untuk memanipulasi alam maupun manusia.
4.3.      Menyikapi IPTEK masa kini
            Aneka masalah kesehatan telah dapat ditanggulangi dengan berbagai penemuan ilmiah yang menggunakan sinar laser untuk keperluan bidang medis. Jadi harus dikatakan bahwa kemajuan IPTEK sekalugus berdampak positif bagi kehipan manusia di satu sisi, namun tidak dapat disangkal bahwa IPTEK juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia dan juga kelestarian alam ciptaan Tuhan. Pengandalan IPTEK untuk aneka kebutuhan hidup manusia pada pada akhirnya akan menimbulkan semacam pendewaan daya cipta manusia yang bertentangan dengan pemandangan Alkitab.
Pertemuan 9
Etika Kerja
1.         Hakikat Kerja Menurut Konsepsi Alkitab
                                                   Kuasa Allah
            Imago Dei  
                                                  Kuasai + Taklukkan
Vocatio: Orae + Labora
Ibadah: Et Labora + Ora
-          Martin Luther : Praktek Kesucian ()
-          Johanes Calvin : Disiplin/ Tanggungjawab )
2.         Arti Dan Tujuan Kerja
                                                            Diri     
                                                            Sesama
            Minister/ Ministry                  Lingkungan
                                                            Tuhan
3.         Penyalahgunaan Kerja
            Pengenalan akan penyalahgunaan kerja berkaitan dengan hasil yang diperoleh dari kerja, manegemen, persaingan, dan suasana kerja.

3.1.      Kepuasan Kerja
            Menurut konsepsi Alkitab, setiap individu harus dapat merasa puas dengan income yang diperolehnya melalui hasil jerih payahnya (Bnd. Lukas 3:14; Ibrani 13:5).
3.2.      Tanggungjawab kerja dan sikap majikan terhadap pekerja
            Menurut konsepsi Alkitab, setiap pekerja setia kaepad pekerjaaan yang dipercayakan kepadanya akan membawa berkat bagi perusahaan, sedangkan para pekerja yang malas akan menimbulkan penderitaan bagi perusahaan (Kejadian 30:27-30; 39:4-5, Amasal 10:26). Dengan ini dipahami bahwa hubungan antara majikan dan pekerja harus berjalan seimbang agar kedua belah pihak saling menguntngkan satu sama lain.
3.3.      Hakikat manusia dalam kaitannya dengan kerja
            Dalam Keluaran 20:9-10 Allah menekankan pentingnya waktu istirahat dan waktu senggang bagi manusia. Hal ini dibutuhkan manusia bukan hanya bertujuan agar manusia terhindar dari pemahaman “Workacholik”. Tetapi juga agar melalui pekerjaan, manusia menemukan hakikatnya kemanusiaan sebagai makhluk kreatif mandiri. Karena itu manusia tidak ahanya bergaul dengan mesin-mesin kerja sebagai mitranya, melainkan manusia harus bergaul juga dengan sesamanya secara maksimal.
4.         Pengangguran
            Kesentralan kedudukan kerja bagi manusia juga dihadapan Allah merupakan dasar utama untuk mengatakan bahwa pengangguran merupakan sutu bentuk “pemerkosaan terhadap kemanusiaan terhadap kemanusiaan setiap individu yang tidak memperoleh pekerjaan.
Para psikolog melihat tahapan-tahapan trauma pengangguran sebagai berikut:
Ø  Shok
Ø  Depressi dan pessimitis
Ø  Fatalistis
Presentase Kelompok 1,2 dan 3.

Pertemuan 10
IDEOLOGI, DEMOKRASI DAN HAM
1.         Pengertian Idiologi
            Kata ideologi berasal dari kata bahasa Yunani, yakni idea (artinya, kata, pengetahuan).Oleh karean itu Ideologi dapat diartikan sebagai sutu sistem gagasan yang mempelajari keyakinan-keyakinan dan hal-hal yang berhubungan dengan hasil studi perkataan, pemikiran, yang bersifat filosofis, ekonomis, politis dan sosial.
2.         Demokrasi
            Istilah demokrasi bersal dari kata demos yang berart rakyat dan kratein yang berarti memerintah atau kratos. Tokoh-tokoh yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan demokrasi, misalnya:
Ø  John Locke (Inggris)
Ø  Montesqeu( Francis)
Ø  Abraham Lincoln (Amerika Serikat)
2.2       Prinsip Demokrasi
            Dapat dikatakan, bahwa kebenaran, keadilan, dan kebaikan merupakan nilai-nilai prinsip dari etika. Artinya demokrasi mempunyai peranan untuk mewujudkan hal tersebut dalam kenyataan penyelenggaraan kekuasaan negara. Dalam demokrasi inilah menawarkan prinsip-prinsip yang bermanfaat untuk menjalankan pemerintah yang baik (good govermence) dan pertumbuhan nilai-nilai dalam masyarakat menuju masyarakat madani (civil society) yang berpartisipasi dalam kehidupan politik negara secara kritis, dan konstruktif.
3.         Hak-hak Azasi Manusia (HAM)
3.1.      Definisi HAM
            Pengertian HAM adalah hak-hka dasar yang melekat pada diri manusia, tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.
3.2.      Hak Azasi Manusia (HAM) Oleh Masyarakat Global
Ø  HAM menurut konsep negara-negara Barat
Ø  HAM menurut konsep sosialis
Ø  HAM menurut konsep bangasa-bangsa Asia dan Afrika
Ø  HAM menurut konsep PBB
3.3.      Dasar Penetapan Hak Azasi Manusia
            Secara umum dapat dipahami bahwa hak-hak azasi merupakan cara untuk mempositifkan keyakinan-keyakinan prapositif tentang keadilan dan martabat manusia, jadi hak azasi manusia merupakan upaya untuk menerjemahkan keyakinan-keyakian tentang martabat manusia dalam bahasa hukum yang konkrit dengan tujuan agar hak-hak tersebut dapat dipaksakan pelaksanaannya didepan pengadilan.
3.4.      Tanggungjawab Mahasiswa Dalam Mewujudkan HAM
            Oleh karena mahasiswa ditempa melalui pendidikan formal untuk menjadi intelektual yang diharapakan menjadi kelompok masyarakat yang lebih memahami harkat dan martabat manusia sebagai makhluk beradab demi pengembangan kesejahteraan masyarakat dan regenerasi masa depan. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan mampu mengeolah hakikat kemanusiaan demi kesalamatan masyarakat dan juga demi kesinambungan  kesejahteraan bangsa dimasa depan.


Pertemuan 11
ETIKA SEKSUIL
1.         Pengantar
            Tugas etika Kristen menyangkut masalah seksual yang tejadi dimasyarakat hanya sebatas memberikan rambu-rambu petunjuk jalan yang mungkin dapat dipergunakan membantu setiap individu menanggulangi masalah yang dihadapinya.
2.         Perbedaan Hakiki Jenis Kelamin (Seks)
            Perbedaan dan persamaaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki diuraikan Alkitab didalam ceritera tentang penciptaan manusia yang tertulis dalam Kejaadian 1 dan 2. Dalam kitab Kejadian 1:26a dan 27 tertulis demikian: Baiklah kita menjadikan manusia itu menurut gambar dan rupa Kita. Maka Allah menciptakan manusia menurut gambarNya. Ini dimaksudkan agar manusia dapat bergaul dengan Allah dan sekaligus menjadi mitra kerja Allah. Sehingga Allah dan manusia hidup dalam kebersamaan yang diikat suatu perjanjian kasih setia yang kekal.
3.         Pengertian/ Pemahaman Seksulitas
            Istilah seksualitas tidak hanya berarti ciri kelaki-lakian atau keperempuan individu secara menyeluruh, tetapi juga mencakup totalitas organisme seksual, berarti dalam mendiskusikan etika seksual perlu dipahami dengan baik perbedaan hakikat dan seks dan hakikat seksualitas.
4.         Pergaulan Pemudi/i
            Pergaulan dan persahabatan dikalangan kaula muda pada masa adolense merupakan hal yang wajar dan normal, sebab dengan pergaulan dan persahabatan ini para kaula muda dituntun untuk lebih mengeanal dan menghargai kekayaan hidup manusia.
5.         Tahapan Keluarga Kristiani
Ø  Pernikahan
Ø  Hubungan pernikahan dan keluarga
Ø  Hubungan keluarga dan sistem kekeluargaan (patrinial dan matrinial)
Ø  Fungsi orang tua didalam keluarga
Ø  Pandangan Alkitabiah mengenai monogami dan poligami
Ø  Perceraian
6.         Penyelewengan Seksuil
Ø  Pornografi
Ø  Aborsi dan masalah-masalah didalamnya
Ø  Homoseksual
Ø  Inseminasi
Ø  Prostitusi


Pertemuan 12
Presentase kelompok 4 dan 5.
21 Desember 2015 - 02 Januari 2016
Libur natal dan Tahun baru.
Pertemuan 13
Presentase Kelompok 6,7, dan 8.



           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan Minggu

http://lirikbukuende.blogspot.com/2017/08/bn-1-hai-bangkitlah-jiwaku.html

BN HKBP

Agama

Teologia