MENGINJILI MANUSIA DAN SEMUA MAHLUK Menurut Markus 16:14-20. Renungan untuk Pelayan Mimbar

Dipanggil Untuk Memberitakan Kabar Baik
(Markus 16:14-20)
Pdt. Dr. Pahala J. Simanjuntak

 Ingwer Ludwig Nommensen seorang misionaris yang berasal dari Noordstrand sebuah kota di Jerman Utara yang diutus oleh badan Zending Barmen yaitu Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) untuk memberitakan Injil ke tanah Batak. Dia dikenal sebagai rasul orang Batak yang membawa Injil ke wilayah Tapanuli pada tahun 1861-1908. Ketika itu, I.L. Nommensen membuat strategi melalui program pendidikan, kesehatan dan pemberitaan Firman Tuhan kemudian berdiri gereja.   
Benar, kehadiran I.L. Nommensen sangat diapresiasi oleh orang Batak karena Injil Yesus Kristus yang dibawakannya ke tanah Batak berhasil merubah kehidupan dari penganut agama suku menjadi percaya kepada Tuhan, sebelumnya masih menyembah berhala, percaya kepada tahyul, hidup konservatif, namun akhirnya menjadi manusia beragama, terdidik, dan maju dalam rohani dan jasmani. 
Suatu ketika Nommensen dalam doanya, mengatakan: “Ya Tuhan hidup atau mati biarlah aku berada di tengah-tengah bangsa Batak ini untuk memberitakan firman dan kerajaanMu.” Doa Nommensen ini dijawab oleh Tuhan lalu orang Batak menerima Injil. Mereka meyakini bahwa dirinya sebagai orang yang diselamatkan melalui kematian, penyaliban dan kebangkitan Yesus Kristus. Dan itulah inti Injil Yesus Kristus yang diyakini oleh orang Kristen di seluruh dunia.
Tahun dua ribu delapan belas ini, kita mengenang seratus tahun kematian Nommensen, perayaan ini sebagai ucapan syukur kepada Tuhan atas kehadiran Injil dan berdirinya gereja-gereja di Sumatera Utara. Setelah orang Batak mnerima Injil, kini terdapat kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan terutama di bidang pendidikan, kesehatan  dan ekonomi. Injil membawa perubahan bagi orang yang percaya dan menjadi pengikut Yesus Kristus sehingga menerima keselamatan melalui baptisan kudus.
Mereka yang percaya kepada Yesus Kristus, kini hidup dalam terang, yang membawa manusia dari kegelapan dan maut. Kehadiran Injil telah membuat orang menjadi percaya kepada Yesuslah sebagai juru selamat. Sebab keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus sebab Dia adalah Anak Allah yang tunggal. Siapa yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan dan beroleh hidup yang kekal. Kepadanya akan diberikan mahkota kehidupan.
Demikianlah kita merefleksikan Markus 16:14-20 di mana Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk menjadi pemberita Injil, sebagai saksi Kristus. Tugas pemberitaan ini dimandatkan Yesus kepada murid-murid-Nya agar kabar baik dan keselamatan menyebar ke seluruh dunia bahkan ke segala mahluk. Dalam pengutusan ini para murid tidak perlu takut dan gentar terhadap siapapun juga sebab Tuhan Allah bersama mereka. Allah akan menunjukkan tanda-tanda dalam pemberitaan Injil itu. Dengan kuasa-Nya mereka dapat menyembuhkan orang sakit, memberi penghiburan bagi orang berduka, mengajar, berkhotbah, menasehati, serta memberitahukan tanda tanda jaman agar setiap orang yang mendengar pemberitaan dan kesaksian murid-Nya menjadi percaya kepada Tuhan Yesus.
Apa yang disampaikan oleh para missionaris terdahulu sejak ratusan tahun yang lalu di mana Injil diberitakan kini hasilnya dirasakan oleh orang Kristen dan gereja. Mereka yang sudah dibaptis, mengaku dan menerima Injil sebagai pedoman hidupnya kemudian ia menjadi manusia baru dan berhak untuk menerima hidup yang kekal. Maka sebagai tanggungjawab orang Kristen, tugas panggilan seperti terhadap murid-murid Tuhan Yesus tersebut juga dialamatkan kepada kita yang hidup pada saat ini.  
Oleh karena Injil itu ialah berita sukacita dan kabar baik bagi semua orang maka menjadi kewajiban kita untuk memberitakan kabar baik dan sukacita terhadap dunia yang masih membutuhkan sentuhan kabar baik, keselamatan, dan sukacita. Dengan pemberitaan Injil maka orang percaya akan beroleh pengampunan dosa dan mengetahui jalan kebenaran dan hidup yang kekal. Anugerah Allah akan diterima melalui iman di dalam Yesus Kristus.
Dalam konteks Indonesia di mana tugas memberitakan Injil tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan saja. Inilah pergumulan kita dewasa ini, Gereja dan orang Kristen menghadapi berbagai rintangan dan tantangan yang silih berganti. Situasi politik di Palestina yang dapat berimbas terhadap keKristenan kita di sini padahal masalah di sana tidak otomatis berkorelasi dalam kehidupan gereja dan orang Kristen. Kita seakan merasakan masih adanya sikap dan perlakuan diskriminatif secara masif dari mereka yang anti keKristenan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara oleh mereka yang beraliran ekstrimis-agamais.  
Percayalah kepada Allah yang akan membuka jalan terhadap pemberitaan Injil di seluruh dunia ketika manusia masih diselimuti kegelapan, pertikaian dan kerusuhan. Ingat dan mari renungkan bahwa misi Injil keKristenan berintikan cinta kasih, keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan hendaknya menjadi strategi gereja dan orang Kristen dalam mewujudkan panggilan dan tugas memberitakan kabar baik dan keselamatan. Marilah kita melaksanakan pengutusan ini dengan senang hati dan sungguh-sungguh dan jangan pernah kecut dan gentar. Sebab tuaian masih banyak namun pekerja masih sedikit. Oleh sebab itu:  “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahluk.” Amin. !
Pematangsiantar, 28 Juni 2018
Penulis,


Pdt. Dr. Pahala J. Simanjuntak
HP. : 0813-6238-3729.   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan Minggu

http://lirikbukuende.blogspot.com/2017/08/bn-1-hai-bangkitlah-jiwaku.html

BN HKBP

Agama

Teologia